Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Pertumbuhan kredit korporasi perbankan melambat pada pertengahan kuartal II-2024, yakni mencapai 15,9% yoy per Mei 2024. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan dari pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 17% yoy.
Di sisi lain penurunan suku bunga yang diproyeksikan akan turun paling lambat akhir tahun 2024 atau awal tahun 2025 telah menggerakkan sejumlah perusahaan untuk menggalang pendanaan dengan menerbitkan obligasi mulai kuartal II-2024.
Asal tahu saja, prediksi suku bunga turun tentunya akan lebih menguntungkan bagi perusahaan menerbitkan obligasi dibandingkan dengan fasilitas kredit dari perbankan. Meski begitu, sejumlah bankir menilai hal tersebut tidak akan berdampak signifikan pada penyaluran kredit korporasi mereka tahun ini.
EVP Corporate Communication and Social Responsibility PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Hera F. Haryn mengatakan, kebijakan sejumlah korporasi menggalang dana melalui penerbitan obligasi disebabkan proyeksi adanya penurunan suku bunga. Ini membuat banyak perusahaan akan lebih aktif menggalang pendanaan melalui pasar obligasi ketika suku bunga berada di tingkat yang relatif rendah.
"Namun, kami mencermati korporasi tetap memerlukan pembiayaan melalui perbankan dari waktu ke waktu. Kami akan terus mendorong penyaluran kredit ke segmen korporasi pada tahun ini," kata Hera kepada Kontan.
Baca Juga: BI Rilis Kebijakan Makroprudensial Soal Pendanaan Luar Negeri Bank
Lebih lanjut Hera menyebut saat ini pertumbuhan total kredit BCA berada di atas rata-rata industri. BCA optimistis dapat mencapai target pertumbuhan kredit di kisaran 9%-10% pada tahun 2024.
Adapun segmen yang menjadi kontributor bagi pertumbuhan kredit BCA yakni berasal dari sektor jasa keuangan dan pertambangan non-migas.
"Sehubungan dengan suku bunga kredit ke depan, BCA akan melihat dan mempertimbangkan berbagai faktor sebelum melakukan penyesuaian suku bunga," ungkap Hera.
Senada, Presiden Direktur PT Bank CIMB Niaga Tbk Lani Darmawan menyebut, kredit korporasi masih tumbuh stabil di bawah 5% saat ini.
"Melihat pertengahan semester satu, kredit korporasi mungkin akan tumbuh di bawah 5%," ungkap Lani.
Ia optimistis CIMB Niaga dapat mendorong pertumbuhan kredit korporasi dengan menyasar sejumlah segmen seperti industri telekomunikasi, manufaktur, hingga minerba.
Sementara itu, SVP Strategy and Performance Management PT Bank Mandiri Tbk Antonius Kunta mengatakan, potensi permintaan kredit korporasi masih sangat tinggi.
Adapun yang menjadi kontributor terbesar terhadap pertumbuhan kredit korporasi Bank Mandiri berasal dari manufaktur dan pertambangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News