kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PHK Mulai Marak, BRI Cermati Kredit Sektor Tekstil


Kamis, 24 November 2022 / 14:20 WIB
PHK Mulai Marak, BRI Cermati Kredit Sektor Tekstil
ILUSTRASI. Warga melintas di depan kantor pusat Bank BRI Jakarta (18/11/2022). PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) salah satu bank yang mewaspadai portofolio kredit di industri tekstil.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sektor padat karya merupakan salah satu sektor yang berisiko bagi perbankan saat ini. Pasalnya, belakangan ini santer kabar isu pemutusan hubungan kerja (PHK) secara masif di sektor ini, terutama industri tekstil dan produk tekstil (TPT).

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) salah satu bank yang mewaspadai portofolio kredit di industri tekstil. "Khusus sektor tekstil sendiri merupakan salah satu sektor yang mendapat perhatian khusus dari BRI," kata Aestika Oryza Gunarto Sekretaris Perusahaan BRI, Kamis (24/11).

Hingga akhir kuartal III 2022, BRI tercatat memiliki portofolio kredit BRI kepada industri tekstil sebesar Rp 29,1 triliun.

Untuk mengantisipasi risiko pemburukan aset di sektor ini, Aestika mengatakan, BRI sudah menyiapkan pencadangan yang memadai untuk penyaluran kredit kepada industri tekstil.

Baca Juga: Ini Segmen yang Diramal Bakal Jadi Penggerak Kredit pada Tahun Depan

PHK di sektor TPT menandakan bahwa kondisi bisnis mereka tidak sedang baik-baik dan ada potensi mengganggu kemampuan pelaku industri membayar kewajiban terhadap bank.

Berdasarkan data Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), jumlah karyawan industri TPT yang terkena PHK saat ini sudah di atas 61.000 karyawan.Penyebab utamanya adalah seretnya permintaan ekspor produk TPT Indonesia sehingga banyak pabrik mengurangi kapasitas produksi.

Sementara, PT Bank Permata Tbk mengaku tidak membatasi diri menyalurkan kredit terhadap sektor-sektor tertentu, termasuk ke sektor padat karya. Namun, bank ini harus memastikan terlebih dahulu klien yang dibiayai memiliki kinerja yang baik.

Artinya, Bank Permata hanya fokus pada kondisi individu masing-masing calon debitur ketika memutuskan memberikan kredit, bukan pada sektor industrinya. Sementara saat ini, kondisi portofolio kredit Bank Permata di sektor padat karya diklaim masih baik.

"Sampai saat ini kondisi portfolio kita masih baik," kata Darwin Wibowo, Direktur Bank Permata kepada Kontan.co.id, Rabu (22/11).

Mengacu pada laporan keuangan perusahaan tekstil, ada banyak bank yang memiliki portofolio kredit di sektor tekstil, baik itu lewat pinjaman langsung maupun dalam bentuk kredit sindikasi.

PT Pan Brothers Tbk (PBRX) misalnya memiliki kredit sindikasi dengan jumlah pokok sebesar US$ 138,4 juta per Juni 2022 ke sejumlah bank yang terdiri dari Bank KEB Hana Indonesia, Maybank, BNP Paribas, BRI, Bank China Construction, dan lain-lain.

Sementara PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) tercatat memiliki pinjaman jangka pendek ke sejumlah bank diantarnya BCA, Cibank, Bank Mizuho Indonesia, HSBC Indonesia, Bank DBS, Bank BJB, Bank QNB, CIMB Niaga, Maybank, Bank Muamalat, Bank Jateng, BNI, Bank KEB Hana,Bank DKI, Bank Danamon, Bank Woori Saudara, dan lain-lain.

Baca Juga: Ada Sentimen PHK, Bank Permata Selektif Salurkan Kredit ke Sektor Padat Karya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News





[X]
×