Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah bank digital akan menyesuaikan suku bunga deposito dengan pergerakan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI).
PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) misalnya, di tahun ini akan tetap memberikan bunga yang kompetitif menyesuaikan dengan BI 7-Day (Reverse) Repo Rate (BI-7DRRR) dan persaingan pasar.
“Bank Raya tetap berupaya menawarkan suku bunga yang kompetitif kepada nasabah melalui sejumlah cara dengan tetap memprioritaskan peningkatan dana murah,” ujar Ajeng Putri Hapsari, Sekretaris Perusahaan Bank Raya kepada Kontan.co.id, akhir pekan ini.
Ajeng mengungkapkan, tahun ini pihaknya fokus pada peningkatan porsi dana murah (CASA) secara bertahap melalui peningkatkan user experience produk digital Bank Raya dengan inovasi fitur untuk transaksi keuangan.
“Meskipun demikian, kami juga melayani kebutuhan investasi melalui Saku Jaga dan Saku Pintar dengan suku bunga yang kompetitif,” ungkapnya.
Baca Juga: Buka Tabungan Valas Setoran Terjangkau, Lancar Traveling ke Luar Negeri
Dikatakan Ajeng, saat ini kisaran suku bunga di Saku Jaga dan Saku Pintar berada pada kisaran 4%-5%. Suku bunga tersebut bersifat dinamis menyesuaikan kondisi pasar dan BI-7DRRR.
“Hingga September 2022, kontribusi deposito terhadap total dana pihak ketiga (DPK) Bank Raya sebesar 65,34%,” kata Ajeng.
Sementara itu, bunga deposito PT Bank DBS Indonesia juga akan terus bergerak mengikuti suku bunga acuan BI.
“Saat ini suku bunga deposito DBS berkisar di 4,5% - 5,5% tergantung dari jangka waktu penempatan,” ucap Natalina Syabana, Head of Segmentation & Liabilities, Consumer Banking Group PT Bank DBS Indonesia kepada Kontan.co.id.
Meski demikian, Natalia meyakini bunga deposito di tahun 2023 ini akan masih lebih rendah dari kupon Surat Berharga Negara (SBN) atau reksadana.
Ia menambahkan, kontribusi deposito terhadap total DPK Bank DBS masih memberikan kontribusi yang dominan.
“Untuk consumer banking per Desember 2022, kontribusi deposito sebesar 65% dari total dana pihak ketiga,” imbuhnya.
Sedangkan, PT Bank BTPN Tbk melalui layanan digital Jenius menyebut, bunga deposito ditetapkan sesuai dengan kebijakan bunga Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), tren suku bunga rupiah, dan kebijakan bank.
“Tentunya Jenius akan mematuhi batas tingkat bunga wajar yang ditetapkan oleh LPS,” ujar Digital Banking Acquisition, Service & Marketing Head Bank BTPN, Anita Ekasari kepada Kontan.co.id.
Anita menyebutkan, Jenius memiliki tiga jenis tabungan dengan bunga setara deposito. Pertama, Flexi Saver merupakan tabungan fleksibel untuk membantu pengguna mengalokasikan uang dengan bunga 2.5% per tahun (p.a) setara deposito.
“Pengguna dapat membuat Flexi Saver dengan setoran awal tanpa saldo minimum, bebas tarik kapan pun tanpa penalti, bisa tarik seluruh uang tanpa saldo mengendap, dan bisa membuat hingga tiga tabungan Flexi Saver,” sebutnya.
Kedua, lanjut Aninta, Dream Saver adalah tabungan autodebit yang membantu pengguna mewujudkan beragam mimpi. Bunga 2.5% p.a. setara deposito.
“Pengguna dapat membuat Dream Saver dengan saldo awal mulai Rp 1. Pengguna juga bebas tentukan besar/periode setoran autodebit, bebas tarik kapan pun tanpa penalti, bisa tarik seluruh uang tanpa saldo mengendap, dan bisa membuat hingga lima tabungan Dream Saver,” terangnya.
Ketiga, Maxi Saver adalah tabungan deposito dengan bunga maksimal hingga 5% p.a. Dengan nilai pokok mulai dari Rp10.000.000, pengguna bebas memilih jangka waktu deposito yang tersedia dari 1 bulan hingga 12 bulan.
Anita bilang, simpaan deposito memberikan kontribusi besar untuk total Dana Pihak Ketiga (DPK) di Jenius.
Baca Juga: NIM Perbankan Diprediki Bisa Makin Tebal pada Tahun 2023
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News