kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Porsi dana mahal Bank Dinar mencapai 82%


Kamis, 17 Oktober 2013 / 13:49 WIB
ILUSTRASI. PT Link Net Tbk. Tribunnews/Jeprima


Reporter: Nina Dwiantika |

JAKARTA. Kelompok bank kecil berusaha meningkatkan perolehan likuiditas atau sumber dana pihak ketiga (DPK). Salah satunya adalah Bank Dinar Indonesia membidik DPK sebesar Rp 550 miliar sampai akhir tahun 2013.

Hendra Lie Direktur Utama Bank Dinar Indonesia mengatakan, per September 2013 simpanan masyarakat yang sudah dijaring sudah mencapai Rp 462 miliar. Nilai tersebut hanya tumbuh 11% dibandingkan posisi Juni 2013 senilai Rp 416 miliar.

"Sumber pendanaan kami mayoritas berasal dari deposito," kata Hendra, kepada KONTAN.

Memang, bank kecil lebih sulit mengumpulkan likuiditas melalui dana murah. Buktinya di Bank Dinar, komposisi dana mahal (deposito) mendominasi dengan porsi mencapai 82% atau setara dengan Rp 378 miliar, sedangkan dana murah (tabungan dan giro) hanya 17,5% atau senilai Rp 80 miliar.

Guna mencapai target peroleh DPK, Agustus 2013, bank tersebut membuka Kantor Cabang Pembantu yang berlokasi di Jl. Raya Barat Boulevard Blok LC 7 No 16 Jakarta Utara.

Ini merupakan Kantor Bank Dinar ke tujuh dan ekspansi Kantor ke tiga di tahun 2013, setelah Kantor Bank Dinar Pluit dan Mangga Dua yang sudah beraktivitas sejak bulan Februari 2013.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×