kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,58   6,00   0.67%
  • EMAS1.332.000 0,60%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Premi Asuransi Jiwa dari Kanal Keagenan Menyusut, Apakah Agen Masih Diperlukan?


Senin, 25 April 2022 / 19:29 WIB
Premi Asuransi Jiwa dari Kanal Keagenan Menyusut, Apakah Agen Masih Diperlukan?
ILUSTRASI. Petugas keamanan berjaga di depan beberpa logo perusahaan asuransi jiwa di kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Jakara, Jumat (24/9). ./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/24/09/2021.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kanal digital pada industri asuransi jiwa di proyeksikan akan semakin meningkat dalam 5-10 tahun ke depan. Kendati demikian, Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Budi Tampubolon meyakini kanal keagenan masih memiliki peranan penting sebagai kanal distribusi utama di industri asuransi jiwa.

Berdasarkan data AAJI, pada tahun 2021 kanal distribusi keagenan berkontribusi sebesar 29% terhadap total pendapatan premi industri asuransi jiwa. Perolehan dari kanal keagenan selama 2 tahun terakhir memang terus mengalami penurunan, di tahun 2021 sebesar 18,1%, dan di tahun 2020 sebesar 9,7%. Sementara kanal digital menunjukkan pertumbuhan signifikan sebesar 56,2% di 2021

Budi menjelaskan, turunnya pendapatan premi dari kanal keagenan dikarenakan pandemi covid-19 yang membatasi mobilitas tenaga pemasar untuk menjual produk. "Tapi kami yakin kondisi ini akan semakin membaik sejalan dengan bisnis yang mulai kembali normal," ujar Budi.

Di sisi lain Budi menyebut tantangan yang dihadapi oleh industri ke depan akan terus meningkat, termasuk kebutuhan untuk berinovasi dalam menghadapi perkembangan teknologi yang disruptif.

Baca Juga: Nasabah Wanaartha Life Tagih Janji Skema Pembayaran yang Tak Kunjung Ditawarkan

Direktur Keuangan BNI Life Eben Eser Nainggolan pun mengakui perkembangan pemasaran kanal keagenan di tahun 2021 mengalami perlambatan yang drastis dikarenakan adanya situasi pandemi COVID-19 yang menyebabkan para tenaga pemasar tidak dapat melakukan pertemuan tatap muka kepada calon nasabah.

"Tetapi melihat kondisi pandemi COVID-19 di tahun 2022 yang mengalami progres ke arah positif, kami yakin pemasaran kanal ini dapat mengalami pertumbuhan dan menutup tahun 2022 lebih baik daripada tahun 2021," ungkap Eben kepada kontan.co.id, Senin (25/4).

Eben menjelaskan, dalam meningkatkan premi pada distribusi keagenan, BNI Life tetap menjaga dan meningkatkan pencapaian para tenaga pemasar agency dengan cara meningkatkan motivasi dan semangat untuk tetap beraktivitas dalam melakukan pemasaran, memberikan dan menyesuaikan program pemasaran yang mendorong para tenaga pemasar agency untuk terus melakukan produksi penjualan sesuai dengan kebutuhan nasabah.

Selain itu, menyediakan alat pendukung untuk pemasaran baik secara cetak maupun digital untuk dapat mendorong pemasaran tenaga pemasar agency, dan memberikan pelatihan yang disesuaikan dengan kebutuhan agar tenaga pemasar agency mampu mengoptimalisasi proses pemasaran dan produksi penjualan.

Kanal keagenan disebut Eben memang belum memberikan kontribusi yang signifikan terhadap total pendapatan premi perusahaan, namun kami tetap optimis kontribusi dari kanal ini akan terus meningkat di tahun-tahun mendatang.

Baca Juga: Asuransi Jasindo Targetkan Pembeli Asuransi Mudik 2022 Mencapai 4,2 Juta Orang

"Sampai dengan Maret 2022 pendapatan premi dari kanal keagenan mengalami penurunan lebih dari 30% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Kami memproyeksikan pendapatan premi hingga akhir tahun mencapai lebih dari Rp 200 miliar," katanya.

Sementara itu, menurut Menurut Marketing and Communication Group Head Generali Indonesia Vivin hadirnya asuransi digital tidak berarti menggantikan jalur distribusi konvensional termasuk jalur keagenan.




TERBARU

[X]
×