Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Industri asuransi syariah tengah berbunga. Hingga Agustus 2016, premi yang dikumpulkan pelaku industri menembus Rp 7,8 triliun atau naik 15% dari periode yang sama di tahun lalu.
Melihat tren bisnis saat ini, Ketua Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) Taufik Marjuniadi optimistis, sampai tutup tahun ini, pertumbuhan premi bakal lebih tinggi lagi. "Mudah-mudahan bisa naik 20% dibanding tahun lalu," ungkapnya.
Sepanjang tahun lalu, premi asuransi syariah tercatat sebesar Rp 10,5 triliun. Dengan asumsi tersebut, premi yang bisa dikantongi sampai penghujung Desember nanti diperkirakan bisa menembus Rp 12,6 triliun.
Beberapa faktor diperkirakan bisa makin mendorong kinerja perasuransian syariah. Di antaranya dengan laju pasar modal syariah yang diharapkan terus bergerak positif.
Kondisi ini dinilai terus mendorong pamor produk unit link yang ditawarkan perusahaan asuransi jiwa syariah. Di mana segmen produk ini masih jadi andalan bagi pelaku usaha untuk mengerek premi.
Selain itu upaya dari industri dalam mengembangkan usaha seperti lewat spin off maupun pendirian unit syariah juga bakal membawa dampak porsitif untuk meraup premi lebih besar lagi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News