Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Perolehan premi industri reasuransi umum bertumbuh 29,2% pada kuartal ketiga tahun ini menjadi sebesar Rp 2,912 triliun. Pertumbuhan kentara terjadi di lini bisnis reasuransi energi (off shore dan on shore) sebanyak 2.107% menjadi Rp 132,610 miliar.
Dadang Sukresna, Kepala Bidang Departemen Komunikasi dan Statistik Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mengatakan, pertumbuhan melesat di lini bisnis reasuransi energi lantaran ada proyek di tahun sebelumnya yang baru tercatat di kuartal ketiga ini. “Sehingga, pertumbuhannya seolah-olah tinggi,” ujarnya, Selasa (9/12).
Padahal, sebenarnya, lanjut dia, pertumbuhan bisnis hampir terjadi di seluruh lini. Sebut saja, bisnis reasuransi harta benda yang tumbuh 17,8%, reasuransi kredit naik 309,7%, pesawat udara 61,7%, termasuk kecelakaan 48,4%.
Premi reasuransi harta benda sendiri masih mendominasi sebesar Rp 1,159 triliun, diikuti oleh aneka Rp 444,625 miliar, rangka kapal Rp 238,835 miliar, kesehatan Rp 185,871 triliun dan pengangkutan kapal Rp 167,651 miliar.
Adapun, total klaim yang dibayarkan reasuransi umum mencapai Rp 1,350 triliun atau meningkat 60,1%. Peningkatan klaim tertinggi berasal dari reasuransi energi. Diikuti oleh reasuransi tanggung gugat, reasuransi kredit, rangka kapal dan kecelakaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News