Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA.Kinerja Sequis Life tahun lalu cukup mumpuni.
Presiden Direktur Sequis Life Tatang Widjaja bilang berhasil mendapatkan premi Rp 2,89 triliun.
Angka ini naik 12% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 2,58 triliun.
Salah satu penopang bisnis yang masih terjaga ini disebutnya karena Sequis Life masih berfokus pada produk-produk regular premi.
"Makanya bisa tumbuh stabil dan ada renewal yang terus masuk," kata dia, belum lama ini.
Dari perolehan premi tersebut, kanal agensi masih jadi penopang terbesar dengan porsi mencapai 88%.
Sisanya mengalir ke berbagai jalur lain semisal telemarketing dan bancassurance.
Aset perusahaannya pun mengalami pertumbuhan meski tipis.
Sampai akhir 2015 aset Sequis tercatat sebesar Rp 15,36 triliun atau naik 1% secara year on year.
Klaim kematian mendominasi total pembayaran klaim grup Sequis yang terdiri dari PT Asuransi Jiwa Sequis Life dan PT Asuransi Jiwa Sequis Financial.
Sepanjang 2015, Pembayaran klaim kedua perusahaan ini dalam mata uang Rupiah adalah sebesar Rp 136,58 miliar.
Dari jumlah tersebut Rp 114,3 miliar diantaranya mengalir ke 710 klaim kematian.
Di bawahnya ada Premium Waive Claim sebanyak Rp 16,4 miliar untuk 115 kasus.
Lalu untuk klaim dread disease Sequis merogoh kocek Rp 5,7 miliar untuk 51 kasus.
Sementara Rp 72,6 juta dibayarkan untuk 5 dismemberment claim.
Selain membayar dalam Rupiah, Sequis juga menyelesaikan klaim yang bermata uang asing senilai US$ 432.600.
Keseluruhan klaim dalam dolar tersebut untuk pembayaran 35 kasus kematian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News