Reporter: Issa Almawadi, Adhitya Himawan | Editor: A.Herry Prasetyo
JAKARTA. Di tengah likuiditas yang mengetat, perbankan kian agresif menggaet dana nasabah. Pelbagai strategi diluncurkan guna menggenjot dana pihak ketiga (DPK).
Bank CIMB Niaga misalnya, meluncurkan program hadiah bertajuk Poin Xtra, Senin (16/9). Program bertema "Uang Gratis untuk Shoping dan Hangout" itu digelar demi menggaet 5 juta nasabah baru hingga 2015 mendatang.
Arwin Rasyid, Presiden Direktur CIMB Niaga mengatakan, telah menyiapkan dana Rp 100 miliar per tahun sebagai reward point bagi nasabah yang melakukan transaksi. Malalui program ini, loyalitas nasabah diharapkan terus terjaga. Tentu, tak cuma loyalitas nasabah yang menjadi target. Arwin mengaku, program anyar ini bisa meningkatkan jumlah simpanan tabungan.
Hingga Juni lalu, jumlah simpanan tabungan CIMB Niaga mencapai Rp 34,48 triliun. Jumlah tersebut naik 12% dibandingkan periode sama tahun 2012. Budiman Tanjung, Head of Consumer Liabilities Business Bank CIMB Niaga mengklaim, pertumbuhan jumlah simpanan tabungan CIMB Niaga menduduki peringkat dua tertinggi di Indonesia. "Pertumbuhan simpanan tabungan dari awal tahun hingga saat ini sudah mencapai 4%-5%," ujar Budiman.
Akhir 2013 ini, CIMB Niaga menargetkan pertumbuhan jumlah simpanan tabungan sebesar 10%. Pertumbuhan itu terbilang melambat dibandingkan tahun lalu yang mencapai 15%. Budiman beralasan, banyak nasabah yang beralih ke deposito. "Apalagi, suku bunga deposito sedang naik lantaran kenaikan BI rate," kata Budiman.
Bank Permata malah lebih dulu menggelar program berhadiah bertajuk PermataFamillionaire sejak Mei hingga Agustus lalu. Program yang menjanjikan total hadiah Rp 10 miliar ini juga ditujukan untuk meningkatkan simpanan nasabah. Hingga Juni 2013, jumlah DPK Bank Permata Rp 105 triliun, meningkat 10,7% dibanding posisi akhir 2012 sebesar Rp 94,8 triliun.
Begitu pula, Bank International Indonesia BII tak mau ketinggalan menggelar program undian berhadiah untuk menjaring dana murah.
Pada 2012 lalu, program undian berhadiah berhasil meningkatkan simpanan tabungan hingga mencapai Rp 18,8 triliun. "Tahun ini, kami berharap program Bingkisan Beruntun dapat meningkatkan dana murah kami sebesar 30%," kata Hevi Angweita, Head Funding Product Management Bank BII.
Efisiensi bank?
Bank Rakyat Indonesia (BRI) juga mengandalkan program promosi untuk menggaet dana murah. BRI telah meluncurkan dua program promosi, yakni "Untung Beliung" dan "Pesta Rakyat Simpedes". Sekretaris Perusahaan BRI, Muhammad Ali, mengatakan, pertumbuhan dana BRI juga didukung oleh jaringan kantor BRI yang tersebar di seluruh Indonesia dan jumlah nasabah BRI yang mencapai lebih dari 44 juta rekening. "Itu semua merupakan sumber untuk meningkatkan dana murah BRI," kata Ali.
Meski menggelar program hadiah, BRI tampaknya tak mengalami kesulitan likuiditas. Menurut Ali, hingga Agustus 2013, pertumbuhan DPK di BRI masih sesuai target. Komposisi dana BRI yang masih didominasi oleh dana murah, juga sesuai target BRI.
Sementara Bank OBCB NISP mematok target pertumbuhan DPK tahun ini sebesar 15%. Parwati Surjaudaja, Direktur Utama OCBC NISP mengatakan, hingga Juni lalu, pertumbuhan DPK di OCBC NISP mencapai 12%. Alih-alih menggelar program hadiah, OCBC NISP telah menyiapkan sumber pendanaan jangka pendek dengan menerbitkan obligasi senilai Rp 3 triliun dan menerbitkan medium term note sebesar Rp 1 triliun.
Strategi menggaet dana murah dari nasabah memang menjadi pilihan bank. Iming-iming hadiah tentu menjadi tawaran yang sulit ditolak nasabah. Namun, program berhadiah tentu bukan tanpa risiko. Sebab, biaya promosi yang menghabiskan miliaran rupiah akan meningkatkan biaya operasional. Alhasil, bank tak lagi efisien.
Namun, Senior Vice President Head, Cash Sales Bank Permata, Husin Hartono, mengatakan, penyelenggaraan program hadiah tentu sudah melewati proses yang matang sehingga tidak akan membebani biaya operasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News