Reporter: Tim KONTAN | Editor: Ridwal Prima Gozal
KONTAN.CO.ID - Pemerintah berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, salah satunya melalui Program Cek Kesehatan Gratis atau CKG. Selain program Makan Bergizi Gratis (MBG), Program CKG menjadi program andalan pemerintah untuk mewujudkan masyarakat sehat, cerdas, peningkatan fasilitas dan insfrastruktur rumah sakit daerah, serta visi Indonesia Emas 2045.
Pemerintah juga menerapkan program khusus CKG bernama “Cek Kesehatan Ulang Tahun”, yaitu pemeriksaan gratis yang bisa dilakukan pada hari ulang tahun seseorang hingga 30 hari setelahnya.
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam konferensi pers APBN Kita edisi Mei 2025 menjelaskan, Kementerian Keuangan mendata Program CKG paling banyak dimanfaatkan oleh kelompok usia 25 hingga 59 tahun. Kelompok tersebut merupakan usia produktif yang menjadi kunci pertumbuhan ekonomi nasional yang memerlukan layanan terpadu untuk menjaga kesehatan.
Untuk lokasi pelayanan, Kementerian Keuangan mencatat Program CKG sudah terlaksana di 9.346 puskesmas yang tersebar di seluruh Indonesia dan 4.265.957 pendaftar hadir untuk melakukan pemeriksaan gratis.
Adapun layanan yang sudah diberikan meliputi pengecekan tekanan darah, gula darah, kolesterol, indeks massa tubuh serta mendeteksi secara dini penyakit kronis seperti jantung, stroke, kanker, TBC, dan kesehatan gangguan mental seperti depresi dan kecemasan.
Suahasil menegaskan, dalam APBN 2025, program CKG berjalan beriringan dengan prioritas belanja pemerintahan di sektor kesehatan. Per 5 Juni 2025, anggaran kesehatan yang telah terealisasi mencapai Rp47,6 triliun atau sekitar 21,8% dari total alokasi anggaran kesehatan.
Secara rinci, realisasi tersebut terdiri atas Rp32,7 triliun melalui belanja pemerintah pusat dan Rp14,9 triliun melalui transfer ke daerah. Ke depannya, Kementerian Keuangan akan terus memperbaharui program pemeriksaan kesehatan gratis agar berdampak positif kepada masyarakat.
Ia pun berharap masyarakat dapat memanfaatkan Program CKG untuk menjaga kesehatan. “Sekarang yang sudah mengakses adalah 4,4 juta pendaftar lebih,” sambung Suahasil.
Pengamat ekonomi menilai, Program CKG yang pemerintah terapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi. Pemangkasan beban finansial kesehatan bisa menjadi pendorong utama masyarakat untuk membelanjakan kebutuhan lainnya.
“Dengan berkurangnya tekanan biaya kesehatan, daya beli masyarakat meningkat, yang pada gilirannya akan meningkatkan aktivitas konsumsi dan mendorong siklus ekonomi domestik yang lebih dinamis dan berkelanjutan,” kata Chief Economist Permata Bank, Josua Pardede saat dihubungi Tim Kontan pada Rabu, 11 Juni 2025.
Oleh karenanya, penting bagi pemerintah untuk memberikan layanan kesehatan gratis agar roda perekonomian tetap berputar. Jika diterapkan jangka panjang, bukan tidak mungkin program ini akan berdampak lebih besar, misalnya peningkatan infrastruktur rumah sakit atau puskesmas.
Dengan realisasi anggaran 21,8% per April 2025, Josua menilai pemerintah serius menyelesaikan permasalahan layanan kesehatan masyarakat. Namun, pemerintah juga harus melihat efektivitas program ini dalam jangka panjang guna menjaga fiskal dan pengelolaan anggaran.
Sejauh ini, menurut Josua, Program CKG sudah berjalan lancar. Hal ini terlihat dari manfaat bagi kelompok usia produktif. Hal tersebut menandakan, pemerintah peduli dengan pertumbuhan ekonomi yang juga ditopang oleh usia produktif.
Dari sisi masyarakat, program ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan produktivitas kerja yang didukung layanan kesehatan. “Pemerintah melihat fenomena ini secara positif karena usia produktif yang sehat akan berdampak langsung pada produktivitas tenaga kerja, yang merupakan aspek vital bagi pembangunan ekonomi nasional. Pelaksanaan yang baik dalam kelompok ini menandakan bahwa kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan preventif semakin meningkat,” jelas Josua.
Selanjutnya: Berkunjung ke Proyek Strategis Nasional Pulau Obi, Harita Punya Pabrik Terintegrasi
Menarik Dibaca: Pesan Green SM Kini Sudah Bisa di Aplikasi Gojek
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News