Reporter: Dina Farisah | Editor: Adi Wikanto
Jakarta. Kebijakan pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla menggenjot infastruktur mendatangkan berkah bagi PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII). Nilai penjaminan proyek oleh PII terus melesat.
Armand Hermawan, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia menjelaskan, telah menjamin proyek infrastruktur Rp 37 triliun. Proyek yang dijamin tersebut didominasi oleh jalan tol.
Seperti diketahui, PII menjamin proyek jalan tol batch pertama meliputi tol Balikpapan-Samarinda, tol Manado-Bitung, tol Pandaan-Malang, tol Batang-Semarang. "Ini sudah menjelang akhir tahun. Jadi penjaminan hingga akhir tahun sebesar Rp 37 triliun.
Seluruh proyek yang terlaksana tahun ini mengalirkan pundi-pundi pendapatan PII. Hingga akhir tahun, pihaknya menargetkan dapat meraih pendapatan Rp 750 miliar. Sebesar Rp 200 miliar pendapatan ditargetkan masuk kantong PII dari fee penjaminan. Sisa pendapatan diraup dari pengelolaan dana.
Target pendapatan ini sedikit di pangkas dari semula Rp 850 miliar. "Pemangkasan target pendapatan ini mau tidak mau dilakukan pasca penerapan kebijakan seven days reverse repo rate yang ikut menggerus pendapatan yang berasal dari pengelolaan dana. Yield obligasi juga turun," terang Armand, Kamis (24/11).
Hingga kuartal III-2016, perusahaan telah menggenggam 80% target pendapatan atau sebesar Rp 600 miliar. Di sisi lain, laba bersih perusahaan hingga September 2016 sebesar Rp 300 miliar. PII menargetkan dapat mencetak laba bersih Rp 400 miliar hingga akhir tahun.
"Tahun depan, ada penjaminan proyek infrastruktur sekitar Rp 10 triliun sehingga hingga akhir tahun 2017 kami perkirakan total penjaminan proyek senilai Rp 47 triliun," terang Armand.
Di luar penjaminan jalan tol batch pertama, PII segera mengambil peluang penjaminan jalan tol batch kedua. Ini meliputi proyek tol Jakarta-Cikampek 2 Elevated dengan total nilai proyek Rp 16 triliun.
Proyek jalan tol lainnya yang juga dijaminkan yaitu tol Krian-Manyar-Surabaya. Selanjutnya tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) senilai Rp 3 triliun. Dan tol Serang-Panimban senilai Rp 6 triliun.
Tahun depan, PII akan menjamin proyek jalan tol Semarang-Demak dan jalan tol Probolinggo-Banyuwangi. Di luar penjaminan jalan tol, PII juga akan menjamin proyek sistem penyediaan air minum (SPAM) Lampung.
"Kami juga di dorong Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk menjamin proyek satelit. Nanti skema proyek satelit berupa kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU). Khusus untuk proyek satelit, nilainya mencapai US$ 300 juta," ungkap Armand, Kamis (24/11).
Djoko Sarwono, Senior Vice President Project and Guarantee Consultation Division PT PII mengungkapkan, pihaknya diuntungkan lantaran kesadaran terhadap proyek dengan skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) sudah semakin meluas. Kini, orang semakin menyadari bahwa anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) sudah semakin berkurang. Hal ini mengakibatkan skema KPBU semakin menarik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News