kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Prospek Industri Securities Crowdfunding Semakin Merekah


Kamis, 25 Agustus 2022 / 20:20 WIB
 Prospek Industri Securities Crowdfunding Semakin Merekah
ILUSTRASI. Crowdfunding. (KONTAN/Muradi)


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peluang industri securities crowdfunding untuk menjadi pilihan investasi pada era ekonomi digital semakin besar. Jumlah pemain di industri ini pun terus bertambah, kini jumlahnya sudah mencapai 10 pemain.

Sebagai gambaran, berdasarkan data Asosiasi Layanan Urun Dana Indonesia (ALUDI), dana yang disalurkan oleh industri ini telah mencapai sekitar Rp 552,4 miliar hingga semester I-2022.

Angka tersebut bahkan sudah melebihi total dana yang disalurkan industri ini sepanjang 2021 yang sekitar Rp 412 miliar. ALUDI pun memprediksikan hingga akhir tahun capaian dananya bisa menjadi Rp 750 miliar.

Wakil Ketua ALUDI Heinrich Vincent mengatakan, jumlah penyelenggara securities crowdfunding masih bakal bertambah secara pesat.

Baca Juga: Tutup Layanan Pasar Sekunder, Bizhare Raih Total Transaksi hingga Rp 4,5 Miliar

"Sampai saat ini pun, ada beberapa pemain yang sedang mengajukan izin. Semakin banyaknya pemain di industri ini akan semakin mudah untuk melakukan edukasi pasar bersama-sama. Karena awareness masyarakat terkait keberadaan industri ini masih menjadi tantangan," kata Heinrich kepada kontan.co.id, Kamis (25/8).

Heinrich yang juga merupakan bos dari salah satu pemain, Bizhare menyebutkan, perusahaannya terus berkolaborasi dengan partner untuk meningkatkan jumlah calon penerbit sukuk dan juga investor secara lebih pesat.

Hingga penghujung Agustus ini total dana yang disalurkan Bizhare telah mencapai hingga Rp 130 miliar, meningkat sebesar 277% sejak awal tahun (YTD). Hal ini disebabkan dengan bertambahnya beberapa produk sukuk dan saham yang semakin menarik untuk para investor.

"Kami menargetkan dapat menyalurkan dana yang lebih luas lagi untuk bisnis yang lebih beragam dengan target pendanaan yang terus bertumbuh. Tingginya minat masyarakat terhadap pendanaan proyek sukuk belakangan ini membuat meningkatnya jumlah dana Bizhare dengan cukup pesat, diprediksi akan meningkat hingga 400% hingga akhir tahun secara YTD," jelas Heinrich.

Menurutnya, dengan sudah mulai pulihnya kondisi ekonomi masyarakat dan daya beli pasca Covid-19 tentunya akan bisa meningkatkan volume investasi bisnis di sektor riil seperti penerbit di Bizhare.

Baca Juga: Yuk Bandingkan Keuntungan Investasi di Fintech Lending dan Crowdfunding

Dalam menjaga dan meningkatkan pangsa pasar, pihaknya terus memperluas jenis bisnis maupun proyek yang dibuka dari berbagai industri. Heinrich juga mengaku akan menjangkau lebih banyak lagi investor dari berbagai wilayah di Indonesia.

Hingga saat ini perkembangan investor Bizhare telah meningkat lebih dari 300% sejak awal tahun dengan total investor hingga mencapai hampir 200.000 investor dari seluruh Indonesia. Dan sekitar 50% dari pengguna melakukan investasi berulang (repeat purchase) untuk berbagai efek bisnis yang ditawarkan melalui Bizhare

Sementara dari segi penerbit, sudah 95 penerbit efek yang telah diterbitkan oleh Bizhare. Heinrich mengatakan, pihaknya juga siap membuka beberapa penerbit efek dalam waktu dekat, baik saham maupun sukuk, dengan berkolaborasi dengan berbagai brand terkemuka.

"Tentunya kita masih konsisten dengan jumlah penerbit yang ditargetkan pada awal tahun, dan kami akan berupaya sebaik mungkin untuk merealisasinya target tersebut, terutama dengan adanya peningkatan demand dari masyarakat di berbagai jenis efek baik saham maupun sukuk," imbuh Heinrich.

Sementara itu, platform CrowDana mengaku, dalam menjaga pangsa pasar, perusahaan terus menjaga integritas proyek yang diterbitkan di aplikasi CrowdDana, serta transparansi dan sustainability dalam setiap proyek yang ada.

Baca Juga: Tambah Pemain, Bisnis Urun Dana Kian Berkembang

Chief Technology Officer CrowDana Handison mengatakan, hingga saat ini dana yang telah disalurkan perusahaan mencapai sekitar Rp 60 miliar, dan di targetkan hingga akhir tahun mencapai Rp 80 miliar.

"Faktor pendorongnya karena kondisi pandemi semakin membaik sehingga diharapkan aktivitas bisnis meningkat," kata Handison.

Di sisi lain, jumlah investor CrowDana hingga saat ini telah mencapai 6.000 dan 27% merupakan repeat investor (dengan investor lebih dari 1 proyek). Dengan jumlah efek yang diterbitkan sebanyak 22 sudah full fund dan terdaftar di KSEI, 1 sedang berjalan. Hingga akhir tahun, perusahaan juga menargetkan jumlah penerbit mencapai 30 penerbit.

Pertumbuhan juga turut dirasakan oleh platform LandX dimana hingga pertengahan tahun ini telah menghimpun dana senilai Rp 102,73 miliar dari 22 bisnis.

Secara akumulasi dari sejak berdiri di 2020, LandX telah membantu 44 bisnis mendapatkan pendanaan sebesar Rp 226,69 miliar.

Baca Juga: Makin Diminati, Securities Crowdfunding Dapat Jadi Pilihan Investasi

Direktur LandX Ghifari Ismail bilang di semester II ini, pihaknya menargetkan bisa memberikan kepada bisnis yang ingin melakukan ekspansi mencapai nilai Rp 150 miliar. Itu berarti, sepanjang 2022 ini, LandX menargetkan penyaluran mencapai Rp 250 miliar.

“Pelayanan kualitas kepada investor menjadi kunci keberhasilan bagi penyelenggara SCF untuk dapat dengan optimal membantu sinergi antara investor dan bisnis,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×