CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.894   -106,00   -0,67%
  • IDX 7.262   -46,38   -0,63%
  • KOMPAS100 1.110   -7,48   -0,67%
  • LQ45 881   -5,76   -0,65%
  • ISSI 220   -1,24   -0,56%
  • IDX30 451   -3,25   -0,72%
  • IDXHIDIV20 542   -4,17   -0,76%
  • IDX80 127   -0,90   -0,71%
  • IDXV30 136   -1,55   -1,13%
  • IDXQ30 150   -1,11   -0,73%

Proyek Kereta Bandara Sepi Peminat


Selasa, 07 Oktober 2008 / 20:10 WIB
Proyek Kereta Bandara Sepi Peminat
ILUSTRASI. TAJUK - Ardian Taufik Gesuri


Sumber: KONTAN |

JAKARTA. Tender kereta akses bandar udara (Bandara) Soekarno-Hatta tak laku. Dari penjaringan tahap awal yang dilakukan panitia tender Departemen Perhubungan (Dephub), hanya ada satu calon investor yang berniat ikut tender proyek senilai Rp 4,6 triliun tersebut.

Kegiatan penjaringan investor tahap awal berlangsung selama dua bulan, dari 21 Agustus 2008 hingga 6 Oktober 2008. Panitia tender meminta tiap calon investor untuk mengirimkan surat pernyataan minat berinvestasi atau letter of interest ke Menteri Perhubungan.

Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Ditjen Perkeretaapian Dephub Sugiadi Waluyo bilang, setelah masa penjaringan habis, hanya PT Railink yang menyerahkan aneka dokumen yang diminta panitia tender dan surat pernyataan komitmen calon investor.

Dokumen yang diminta penyelenggara tender seperti akta pendirian perusahaan berikut susunan pemilik dan pengurus perusahaan. Calon peserta tender juga harus menyerahkan dokumen perizinan mereka. Panitia tender juga meminta tiap peminat tender untuk menyerahkan laporan keuangan 2007 yang telah diaudit. Selain meminta setumpuk dokumen, panitia juga memasang syarat calon investor harus punya pengalaman mengembangkan proyek infrastruktur.

Sugiadi mengklaim, di luar Railink, beberapa perusahaan lain sudah menjajaki tender kereta bandar. Namun kebanyakan perusahaan itu, tegas Sugiadi, baru bertanya-tanya secara lisan. "Kebanyakan perusahaan yang bergerak di sektor infrastruktur," ujar Sugiadi.

Toh, Dephub tidak berkecil hati dengan minimnya calon investor yang masuk di tahap awal penjaringan. Ia beralasan, calon investor masih punya kesempatan untuk masuk saat proses tender resmi dibuka tiga minggu mendatang.

Para calon investor tetap menyerahkan dokumen-dokumen seperti yang diserahkan PT Railink pada saat pembukaan tender. "Perlakuan kami ke calon investor sama," tandas Sugiadi.

Jasa Marga Tak Minat

Direktur Utama PT Railink Masjraul Hidayat mengaku perusahaannya siap mengikuti tender kereta bandara. Railink sendiri telah menyerahkan beberapa persyaratan yang tertuang dalam bentuk dokumen letter of interest ke Menteri Perhubungan pada Senin (6/10) lalu.

Dari sejumlah persyaratan yang diajukan panitia, kata Masjraul, ketentuan mengenai calon investor harus berpengalaman di bidang infrastruktur adalah salah satu syarat terberat. Tapi, "Railink siap lantaran induk kami memiliki latar belakang yang kuat dalam pengembangan proyek infrastruktur," ungkap Masjraul.

PT Railink adalah perusahaan patungan antara PT Kereta Api (KA) dan PT Angkasa Pura II. Di perusahaan itu, kepemilikan saham PT KA mayoritas, yakni 60%. Sebanyak 40% saham dikuasai oleh Angkasa Pura II.

Sementara itu, PT Jasa Marga menyatakan tak berminat menggarap kereta bandara. Sekretaris Perusahaan Jasa Marga Okke Merlina bilang, perusahaannya masih berkonsentrasi mengembangkan proyek jalan tol. "Apalagi proyek ini tak menyentuh infrastruktur tol yang dikelola Jasa Marga," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×