kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.546.000   5.000   0,32%
  • USD/IDR 16.205   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.076   -3,87   -0,05%
  • KOMPAS100 1.051   3,22   0,31%
  • LQ45 824   2,25   0,27%
  • ISSI 211   0,37   0,18%
  • IDX30 423   1,16   0,28%
  • IDXHIDIV20 507   1,92   0,38%
  • IDX80 120   0,18   0,15%
  • IDXV30 123   0,22   0,18%
  • IDXQ30 140   0,31   0,22%

Punya Modal Kuat, BRI Yakin Bisa Menggeber Penyaluran Kredit Tahun Ini


Senin, 10 Januari 2022 / 13:31 WIB
Punya Modal Kuat, BRI Yakin Bisa Menggeber Penyaluran Kredit Tahun Ini
ILUSTRASI. Gedung kantor pusat BRI di kawasan Semanggi, Jakarta.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menatap tahun 2022 dengan penuh optimisme. Daya beli masyarakat yang mulai kembali pulih menjadi katalis positif terhadap bisnis. Oleh karena itu, BRI memproyeksikan pertumbuhan kredit 8%-10% secara year on year (yoy) pada tahun ini.

Pertumbuhan kredit itu ditopang oleh pertumbuhan ke segmen Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang selama ini telah dikenal sebagai backbone utama BRI. Strategi ini sejalan dengan upaya BRI dalam mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional.

Dengan kinerja keuangan yang solid saat ini, Sunarso menjelaskan terdapat ruang bagi perseroan untuk memantik pertumbuhan ekonomi lewat ekspansi kredit. Kemampuan BRI untuk melakukan ekspansi tercermin dari Loan to Deposit ratio (LDR) yang masih berada di angka 83% (per September 2021).

Kemampuan ekspansi ini ditopang oleh permodalan yang kuat dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 24% atau tiga kali lipat di atas threshold yang diatur Bank Indonesia (BI).

Baca Juga: Kurangi Backlog Perumahan, BTN Gandeng Asosiasi Santri Developer NU

“Bagaimana kami melihat peluang ke depan? LDR kami berada di kisaran 83% sedangkan yang optimal, bahkan regulator memberikan batasan atas 92%, artinya BRI masih punya ruang yang cukup secara likuiditas untuk menumbuhkan kredit," jelas Direktur Utama BRI Sunarso dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Minggu (9/1).

"Maka BRI masih punya kesempatan untuk tumbuh secara agresif ke depan, tentu agresif yang disertai dengan kehati-hatian,” paparnya.

Kendati demikian, BRI telah mengantisipasi sejumlah tantangan bisnis utama pada tahun ini. Pertama, kondisi pengendalian Covid-19. kemudian aset-aset itu akan dikelola dengan sangat hati-hati, dengan prudential principal yang tinggi sehingga di tengah pandemi Covid-19.

Kedua, pihaknya memitigasi adanya efek dari arah kebijakan moneter global mau pun dari dalam negeri. Federal Reserve (The Fed) telah memulai proses tapering off sejak November 2021 semakin membuka peluang bank sentral Amerika Serikat (AS) tersebut untuk mengerek kembali suku bunga acuannya.

Bank Indonesia (BI) akan merespon arah kebijakan moneter AS dengan ikut mengerek suku bunga acuan pada 2022. Prediksi BRI, suku bunga BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI-7DRR) akan dikerek BI dari posisi saat ini yang sebesar 3,50% menjadi 4,25%-4,50%.

Baca Juga: Bidik Pembiayaan Kendaraan Rp 1 Triliun, Begini Strategi CIMB Niaga Syariah

Di tahun 2022, BRI akan terus melanjutkan journey transformasi BRIvolution 2.0 untuk menuju aspirasi utama untuk menjadi The Most Valuable Banking Group in South East Asia dan Champion of Financial Inclusion di tahun 2025.

Strategi BRI di tahun ini akan berfokus pada menjaga fundamental perusahaan agar bisnis dapat tumbuh sehat dan berkelanjutan. Dalam penyaluran kredit, BRI menerapkan selective growth dengan memanfaatkan stimulus pemerintah serta melakukan eksplorasi sumber pertumbuhan baru diantaranya optimalisasi sinergi ultra mikro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×