Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. BukuWarung, perusahaan penyedia aplikasi pembukuan untuk UMKM, raih pendanaan tahap awal atau seed funding dengan nilai yang tidak dipublikasikan dalam ronde pendanaan yang dipimpin oleh East Ventures.
Investor lain yang terlibat dalam ronde pendanaan tersebut adalah AC Ventures (dulu Agaeti Ventures, Convergence Ventures), Golden Gate Ventures, Tanglin Venture Partners, dan Michael Sampoerna dengan partisipasi oleh angel investors dari Grab, Gojek, Flipkart, PayPal, Xendit, Rapyd, Alterra, Zen Rooms, dan lainnya.
Baca Juga: Chilibeli mendapat pendanaan seri A senilai US$ 10 juta
BukuWarung akan menggunakan modal segar tersebut untuk memperkuat posisinya di pasar Indonesia. Juga mengembangkan tim mereka di Jakarta dengan merekrut talenta baru di bidang engineering, produk, desain, pertumbuhan dan kemitraan.
Dalam beberapa bulan sejak peluncuran, aplikasi BukuWarung telah digunakan untuk pembukuan transaksi tunai dan kredit oleh 250.000 UMKM di 500 kota dan kabupaten di Indonesia.
Mayoritas pemilik warung pengguna BukuWarung berlokasi di kota tier 2 dan tier 3. Dengan menggunakan aplikasi BukuWarung, mereka menerima pembayaran piutang tiga kali lebih cepat dan merasakan dampak dari fitur pengingat pembayaran terhadap arus kas bisnis mereka.
Pedagang juga bisa menghemat waktu dan pengeluaran dengan besaran rata-rata Rp 110.000, yang biasanya dihabiskan untuk pembukuan manual menggunakan buku besar, alat tulis, dan kalkulator.
“Dalam beberapa bulan pertama, BukuWarung menikmati momentum pertumbuhan yang kuat. Namun, angka itu belum mencapai 1% dari 60 juta pemilik warung di Indonesia, yang hampir seluruhnya bergantung pada metode pencatatan tradisional atau tidak melakukan pembukuan sama sekali,” ujar Co-founder BukuWarung Abhinay Peddisett dalam keterangan tertulis.
Para pemilik warung ini tidak bisa memantau aliran kas dan utang maupun piutang mereka ke pelanggan dan pemasok. Misi BukaWarung adalah mendukung pemilik warung ini dengan teknologi sehingga mereka bisa mengelola bisnis mereka dengan efisien.
Kasbon mencakup 80% dari bisnis mereka. Ini alasan BukaWarung fokus kepada produk pembukuan digital.
Baca Juga: Start up Greenly raih pendanaan tahap awal yang dipimpin East Ventures
“Fitur-fitur yang kami tawarkan membuat penggunaan aplikasi (engagement) kami naik 500% dalam dua bulan terakhir. Kami juga akan meluncurkan fitur yang bisa dimanfaatkan oleh pemilik warung untuk mengirimkan ke pelanggan mereka, tautan (link) pembayaran dengan dompet digital dan metode lainnya. Ini adalah upaya kami untuk membantu mereka mengurangi kontak langsung di tengah ancaman wabah Covid-19,” tambah Co-founder BukuWarung Chinmay Chauhan.
Abhinay Peddisetty dan Chinmay Chauhan mendirikan BukuWarung pada akhir 2019 saat keduanya masih bekerja bersama di Carousell.
Founder Lunasbos Adjie Purbojati juga telah bergabung dengan BukuWarung sebagai anggota tim pendiri (founding team) untuk mengakselerasi pertumbuhan perusahaan. Lunasbos adalah aplikasi pencatatan keuangan dua arah yang merupakan salah satu pemain utama dalam industri layanan akuntansi untuk UMKM di Indonesia.
Willson Cuaca, Co-founder dan Managing Partner East Ventures mengatakan, eksekusi yang cepat dan fokus membuat BukuWarung mencatatkan pertumbuhan traction dan engagement yang pesat, sehingga menjadikan mereka salah satu pemain utama di industri ini. "UMKM adalah tulang punggung ekonomi Indonesia. Kami yakin gelombang startup inovatif berikutnya akan muncul dari upaya mendorong digitalisasi di segmen UMKM. Oleh karena itu, kami tidak hanya membutuhkan waktu yang singkat untuk memutuskan menjadi mitra BukuWarung,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News