Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Bulan Ramadhan merupakan bulan penuh berkah. Perbankan pun berharap bisa mendapat ceruk untung dari bulan yang sangat diistimewakan bagi umat muslim ini. Sebab, seperti momentum hari raya pada umumnya, masyarakat memiliki kebutuhan ekstra untuk dipenuhi seperti sandang, pangan, pakaian dan mobil baru.
Hal ini sedikit banyak memberi keberkahan kepada perbankan lantaran kredit konsumsi bisa melaju ketimbang bulan-bulan lain yang terbilang lesu. Bank Rakyat Indonesia (BRI) misalnya. Bank dengan kode emiten BBRI ini tetap optimis kredit konsumsi jelang puasa dan Lebaran tetap tumbuh di kisaran 14%-16%.
Direktur Bisnis Konsumer BRI, Toni Soetitro menuturkan, pertumbuhan tersebut didorong oleh permintaan tinggi dari kredit kendaraan bermotor (KKB) roda empat maupun kredit tanpa agunan (KTA).
Dalam kesempatan yang berbeda, General Manager Consumer Finance BRI, Joice Farida R., menjelaskan, secara kolateral, kredit tanpa jaminan yang ada di BRI akan meningkat sampai dengan 30% jika dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya.
Kredit jenis ini, dibiayai oleh kartu kredit dan kredit tanpa agunan. Untuk kredit tanpa jaminan ini, nasabah akan dikenakan bunga yang lebih tinggi namun tak perlu menjaminkan apapun. Kelebihannya, proses pengajuan kredit yang sangat cepat, berkisar antara 2-3 hari.
Sementara itu, kredit dengan jaminan misalnya berupa rumah, secara kolateral berdasarkan omzet bulanan tumbuh di level 10%-15%. Kredit ini, memiliki kelebihan tingkat suku bunga yang lebih murah namun proses pengajuan kredit memakan waktu yang lebih lama lantaran adanya pemeriksaan kelayakan jaminan.
"Jelang puasa dan Lebaran, kredit konsumsi di BRI berupa kredit tanpa agunan, kredit kendaraan bermotor dan juga kredit pemilikan rumah, mengalami kenaikan. Utamanya adalah kredit tanpa agunan dan kredit kendaraan bermotor yang tumbuhnya signifikan," jelas Joice kepada KONTAN, Rabu (17/6).
Meski dibayang -bayangi oleh perlambatan pertumbuhan ekonomi lantaran penurunan daya beli masyarakat, namun sepanjang tahun BRI tetap menargetkan pertumbuhan kredit konsumsi sebesar 17%-20%. Joice bilang, proyeksi target pertumbuhan kredit konsumsi ini tidak mengalami revisi pada rencana bisnis bank yang diajukan perbankan pada tengah tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News