Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) perbankan hingga pertengahan Juli 2016 cukup bagus. Hal ini bisa dilihat dari realisasi penyaluran KUR yang sudah mencapai Rp 55,69 triliun per 15 Juli 2016. Angka tersebut setara 55,69% dari target penyaluran tahun ini yang mencapai Rp 100 triliun.
Kementerian Koperasi dan UKM mencatat, ada enam bank yang sudah mencatatkan realisasi KUR dari total 15 bank. Deputi Pembiayaan Kemenkop dan UKM Braman Setyo mengatakan, dari enam bank tersebut, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) mencatatkan realisasi KUR terbesar yaitu Rp 41,56 triliun.
Braman mengatakan, realisasi terbesar kedua dicatatkan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) yaitu sebesar Rp 6,79 triliun. Diikuti, PT Bank Mandiri Tbk dengan penyaluran sebesar Rp 7,28 triliun.
“Tiga bank lain adalah BPD NTT yang mencatatkan realsiasi sebesar Rp 39,88 miliar, Bank Sinarmas sebesar Rp 13,05 miliar dan BPD Kalbar sebesar 885 juta,” jelas Braman dalam keterangan tertulis, Senin (25/7).
Dari tiga jenis kredit KUR, yaitu KUR mikro, ritel dan TKI, tercatat KUR ritel merupakan kategori yang relatif banyak diserbu nasabah. Kementerian Koperasi mencatat, realisasi KUR ritel sampai 15 Juli 2016 adalah sebesar 72,77% atau sebesar Rp 18,55 triliun. Untuk KUR mikro sebesar 52,24% atau sebesar Rp 37,09 triliun. Adapun, KUR TKI paling buncit, yaitu baru mencatatkan realisasi sebesar 1,28% atau Rp 44,8 juta.
Salah satu bank yang mencatatkan kelebihan permintaan KUR Ritel adalah BRI. Bank berkode saham BBRI ini mencatatkan realisasi KUR Ritel sebesar 111% dari target. Oleh karena itu bank spesialis mikro ini sedang menunggu tambahan KUR Ritel dari pemerintah sebesar Rp 7 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News