Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mengungkapkan, penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) sudah hampir mendekati target awal perseroan.
Kepala Divisi Kredit Kecil BNI Bambang Setyatmodjo mengatakan hingga akhir Agustus 2018 lalu, perseroan sudah menyalurkan KUR sebesar Rp 11,5 triliun. Artinya, jumlah tersebut sudah tembus 85% dari target awal tahun BNI yang sebesar Rp 13,5 triliun.
Atas hal itu, bank berlogo 46 ini meminta penambahan alokasi plafon KUR kepada Pemerintah. Hasilnya, BNI mendapatkan tambahan plafon sebesar Rp 3 triliun menjadi sebesar Rp 16,5 triliun pada tahun ini. Rencananya, tambahan kuota tersebut menurutnya akan disalurkan ke segmen KUR kecil perseroan.
"BNI saat ini telah mendapat persetujuan penambahan alokasi plafon KUR sebesar Rp 3 triliun sehingga total plafon KUR BNI adalah Rp 16,5 triliun naik dari plafon sebelumnya yang Rp 13,5 triliun," jelas Bambang kepada Kontan.co.id, Jumat (7/9).
Bambang bilang, lewat tambahan plafon tersebut, artinya realisasi penyaluran KUR BNI sudah mencapai 70% dari target baru.
Bank bersandi emiten BBNI ini menilai, keberhasilan penyaluran tersebut juga diikuti dengan penyaluran KUR ke sektor produksi yang kian membaik.
Sampai gustus 2018 lalu, sebanyak 40% total KUR BNI masuk ke sektor produksi. "BNI optimis dapat mencapai porsi penyaluran KUR sektor produksi minimal 50% pada akhir tahun," ungkapnya.
Bank plat merah ini memaparkan lewat strategi pada penyaluran KUR secara klaster, menggalakan pola supply chain financing dengan segmen korporasi, BNI optimistis target tahun ini dapat terlampaui.
"Kami fokus juga pada komoditas pertanian dan sektor pariwisata, maka kami optimistis dapat mencapai target KUR Rp 16,5 triliun dan juga sektor produksi 50%," sambungnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News