Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Reasuransi Internasional Indonesia (Reindo) menargetkan perolehan laba bersih sebesar Rp 200 miliar di sepanjang tahun ini. Itu artinya, anak usaha PT Reasuransi Utama Indonesia (Persero) tersebut mengincar pertumbuhan laba sebesar 34% dibandingkan pencapaian tahun lalu, yakni Rp 148,6 miliar.
Optimisme ini bukan isapan jempol, mengingat seleksi risiko perusahaan semakin membaik. Hal ini terbukti dari pendapatan hasil underwriting bersihnya di sepanjang tahun lalu yang sebesar Rp 181 miliar atawa melesat 214%. Belum lagi, pencapaian ujrah dan bagi hasil investasi syariah yang tumbuh positif hingga 112%.
Adi Pramana, Direktur Utama Reindo mengatakan, pihaknya selalu menargetkan pertumbuhan laba minimal 20% setiap tahunnya. "Seperti tahun lalu, momentum tahun ini masih akan berasal dari lini reasuransi umum. Perkiraan kami, hasil underwriting bersih reasuransi umum masih akan mendominasi pendapatan ketimbang reasuransi jiwa," ujarnya, Selasa (3/3).
Di sepanjang tahun lalu, Reindo berhasil meraup laba bersih sebesar Rp 148,6 miliar hingga akhir tahun lalu. Perolehan laba itu mencerminkan pertumbuhan 38,63% atau sekitar Rp 41,4 miliar jika dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya, yakni Rp 107,1 miliar.
Adi mengungkapkan, kinerja kinclong labanya berasal dari hasil underwriting bersih sebesar Rp 181,0 miliar atau melejit 214,39% ketimbang tahun sebelumnya. "Juga ditopang oleh pencapaian ujrah dan bagi hasil investasi syariah yang sebesar Rp 38,0 miliar," terang dia.
Pendapatan premi tahun ini juga dipatok tumbuh hingga Rp 3 triliun. Ini berarti, bertumbuh sekitar 50% jika dibandingkan dengan pencapaian tahun lalu yang sebesar Rp 2 triliun. Premi reasuransi umum berkontribusi sebanyak Rp 1,1 triliun, reasuransi jiwa Rp 850,8 miliar dan reasuransi syariah sebesar Rp 223,3 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News