Reporter: Anaya Noora Pitaningtyas | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Reasuransi Internasional Indonesia (REINDO) bersiap mengejar target modal yang lebih besar. Tidak tanggung-tanggung, tahun ini REINDO menargetkan perolehan modal empat kali lipat dari modal yang mereka miliki saat ini.
Direktur Teknik dan Pemasaran REINDO, Mohammad Rusli, mengatakan bahwa tahun ini perolehan modal ditargetkan mencapai Rp 1 triliun. REINDO bisa bernafas lega karena saat ini jumlah modal telah memenuhi ketentuan regulator. Pada tahun lalu, modal yang mereka miliki telah berjumlah Rp 250 miliar.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Usaha Perasuransian, perusahaan reasuransi harus memiliki modal sendiri paling sedikit Rp 100 miliar di akhir Desember 2010. Kemudian di akhir 2012, jumlah minimum modal meningkat menjadi Rp 150 miliar. Terakhir di akhir 2014 perusahaan reasuransi harus memiliki jumlah modal minimum Rp 200 miliar.
Disinggung mengenai strategi untuk menambah modal di tahun ini, Rusli mengaku bahwa REINDO bergantung pada investor. Diproyeksikan di 2011 akan ada tambahan modal dari investor senilai Rp 200 miliar. Namun, Rusli enggan menjelaskan lebih lanjut siapa investor tersebut.
Dia hanya mengatakan bahwa investor tersebut merupakan salah satu dari perusahaan BUMN di sektor asuransi. "Perusahaan dengan domain cukup besarlah," tambahnya.
Secara prinsip, Rusli mengaku bahwa mereka tetap menginginkan mayoritas investor berasal dari pemerintah. Pasalnya, REINDO sendiri merupakan perusahaan BUMN.
Adapun, terkait kekurangan modal sebesar Rp 750 miliar, Rusli mengaku untuk sementara ini belum dikatehui dari mana sumber dananya. Namun rencananya REINDO akan meminta tambahan modal dari perusahaan-perusahaan BUMN lainnya. Lebih lanjut, dia mengatakan sementara ini konsentrasinya adalah mencari investor yang berasal dari pemerintahan.
Saat ini klien REINDO terdiri atas perusahaan-perusahaan asuransi jiwa, umum dan syariah. Untuk perusahaan non-life sendiri berjumlah lebih dari 100, sedangkan untuk perusahaan asuransi life berjumlah kurang dari 100.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News