Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk menunda rencana penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) BNI Syariah ke tahun 2020. Tahun ini, perseroan akan fokus untuk melakukan imbreng aset untuk memperkuat permodalan anak usahanya tersebut.
Direktur Utama BNI Achmad Baiquni menyatakan, pihaknya akan memperkuat dulu permodalan BNI Syariah lewat imbreng aset sebelum dilepas ke publik.
Bank pelat merah ini tengah memulai mengalihkan asetnya di Aceh ke BNI Syariah dalam rangka memenuhi Qanun tentang lembaga keuangan syariah yang disahkan pada 2018 lalu. Berdasarkan aturan itu, seluruh lembaga keuangan di Aceh wajib mengusung azas syariah.
Baca Juga: Mau gunakan BNI Syariah Mobile Bank, ini cara registrasinya
"Tahun ini, kita fokus persiapan untuk Qanun dulu. Kita akan perkuat modal BNI Syariah lewat imbreng aset di Aceh. Selain itu, kita juga imbreng-kan tanah kosong di samping Menara BNI. Kalau melihat waktunya, sepertinya baru bisa IPO tahun depan," jelas Baiquni di Jakarta, Jumat (30/8).
Adapun nilai pengalihan aset tanah serta pengalihan aset di Aceh dalam rangka memenuhi Qanun diperkirakan mendekati angka untuk BNI Syariah naik ke BUKU III.
Selain fokus melakukan imbreng aset ke BNI Syariah, BNI juga akan melakukan penyertaan modal ke LinkAja. Tahap I, perseroan sudah melakukan penyertaan modal Rp 225 miliar ke Finarya lewat BNI Sekuritas. Tahap kedua, rencananya akan dilakukan penyertaan lagi pada Desember mendatang.
Baca Juga: Perombakan direksi bank BUMN berlanjut, Ario Bimo jadi direktur termuda di BNI
Adapun rencana perseroan untuk mengakuisisi bank, menurut Baiquni masih sangat jauh. "Untuk akuisisi bank itu tidak gampang. Kalaupun ada yang bagus belum tentu harga cocok. Jadi kita fokus ke fintech dulu saja. " jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
