kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Repatriasi tax amnesty bakal bantu likuiditas bank


Selasa, 07 Maret 2017 / 23:10 WIB
Repatriasi tax amnesty bakal bantu likuiditas bank


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Beberapa bankir memproyeksi dengan dana repatriasi tax amnesty bisa menambah struktur pendanaan perbankan. Sebagai informasi, realisasi repatriasi terakhir yang tercatat sudah masuk ke sistem perbankan sebesar Rp 144,7 triliun.

John Simon, Direktur Treasury & Capital Market Bank CIMB Niaga berharap dengan adanya dana dari repatriasi, bisa menjadi alternatif pendanaan yang bisa dimanfaatkan perbankan. “Apalagi dana tax amnesty harus diparkir untuk jangka waktu minimal 3 tahun,” ujar John, Selasa (7/3).

Beberapa bankir menanggapi beragam terkait dengan risiko likuidias pada tahun ini. “Risiko likuiditas perbankan tergantung dari aktifitas sektor infrastruktur,” ujar Jahja Setiaatmadja, Direktur Utama Bank BCA

Jika banyak penarikan dana ke sektor infrastruktur menurut Jahja, akan ada potensi terjadi risiko pengetatan likuiditas. Apalagi saat ini LDR industri sudah berada diangka lebih dari 90%. Untuk mengatasi risiko likuiditas ini selain mengandalkan dana repatriasi, beberapa bankir sudah mempunyai beberapa strategi.

Herwidayatmo, Direktur Utama Bank Panin mengatakan bank selalu memantau kondisi keseimbangan pendanaan dan pembiayaan. “Sehingga kondisi likuiditas bisa tetap terjaga,” ujar Herwid.

Secara umum menurut Herwid, permintaan pendanaan bank berkode PNBN ini masih belum terlalu meningkat. Beberapa instrumen obligasi yang sudah diterbitkan diproyeksi bisa membantu likuiditas bank Panin.

Ridha DM Wirakusumah, Direktur Utama Bank Permata mengatakan akan menjaga LDR diangka 80% seperti saat ini.

Menurut Parwati Surjaudaja, Direktur Utama Bank OCBC NISP kondisi likuiditas saat ini cenderung lebih longgar hingga pada kuartal 2 2017 ini. “Dengan pertumbuhan kredit yang lebih baik diharapkan kodisi likuiditas bisa berangsur normal,” ujar Parwati.

Sampai akhir tahun bank berkode saham NISP ini menargetkan LDR diangka 90% sampai 95%.

Iman Nugroho Soeko Direktur Keuangan dan Treasury Bank BTN memproyeksi LDR akan berada diangka 102% sampai akhir 2017.

Sedangkan Glen Glenardi, Direktur Utama Bank Bukopin memproyeksi LDR akan berada diangka 80%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×