kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rilis U-Energy, UOB Indonesia Bidik Pembiayaan Berkelanjutan Naik Lima Kali Lipat


Jumat, 24 Juni 2022 / 12:59 WIB
Rilis U-Energy, UOB Indonesia Bidik Pembiayaan Berkelanjutan Naik Lima Kali Lipat
ILUSTRASI. U-Energy dari UOB Indonesia


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank UOB Indonesia membidik pertumbuhan portofolio pembiayaan berkelanjutan (sustainable financing) empat hingga lima  kali lipat dalam lima tahun mendatang. Guna mencapai target tersebut, UOB merilis platform pembiayaan U-Energy.

Platform pembiayaan ini terintegrasi yang pertama di Asia dalam rangka mendorong pengembangan dan adopsi proyek efisiensi energi bagi bangunan dan rumah di Tanah Air. Langkah ini menyusul keberhasilan peluncuran platform serupa di Singapura, Malaysia, dan Thailand.

Melalui U-Energy, UOB Indonesia membantu bisnis dan pemilik rumah melakukan penghematan tagihan listrik, mencapai emisi karbon, dan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

Wholesale Banking Director UOB Indonesia Harapman Kasan optimis pembiayaan berkelanjutan akan terakselerasi seiring misi net-zero carbon emission pemerintah pada 2060 mendatang. Sehingga, pembiayaan berkelanjutan akan menjadi mesin pertumbuhan kredit ke depannya.

"Kami punya target itu cukup ambisius sebenarnya. Kami harapkan dalam 3 tahun-5 tahun ke depan, pertumbuhan ini bisa 4-5 kali lipat dibandingkan (portofolio) yang ada. Secara Rupiah belum bisa disampaikan, masih internal bank," kata Harapman dalam konferensi pers secara hybrid, Kamis (23/6).

Baca Juga: East Ventures Pimpin Pendanaan Seri B untuk RPG Commerce Senilai US$ 29 Juta

Lanjutnya, beragam solusi ditawarkan UOB Indonesia melalui pembiayaan berkelanjutan. Mulai dari pembiayaan mini hidro hingga pembiayaan energi baru terbarukan lainnya.

Selain itu, UOB juga menyediakan pembiayaan terkait daur ulang plastik berikut program-program pendukung lainnya. Ia pun berharap portfolio untuk sektor energi ini diharapkan akan tumbuh jauh lebih besar ke depannya.

Head of Construction & Infrastructure, Sector Solutions Group UOB Singapore Jasper Wong mengungkapkan, pembiayaan berkelanjutan menjadi penting untuk UOB Group mendukung efisiensi dan konsep go green.

"UOB secara grup mengikuti strategi dari masing-masing pemerintah di wilayahnya untuk juga mematuhi setiap regulasi terkait go green dan regulasi lainnya. Jadi untuk kami, target pada 2050 maupun 2060 itu sudah harus dijalankan, kami sendiri menargetkan pembiayaan hijau S$ 30 miliar per 2025," jelas dia.

Nilai tersebut akan disalurkan pada sektor real estate, smart city models, dan green circular economy models. Selain itu yang cukup menantang adalah mengimplementasikan kerangka transisi pembiayaan (transition financing framework) untuk sektor oil & gas dan pertambangan.

"Kerangka ini disiapkan grup menuju konsep berkelanjutan. Target itu akan didukung sumber daya yang ada di internal dengan mendukung dan melakukan pendampingan kepada klien yang juga ingin menuju konsep berkelanjutan. Jika dalam hal ini klien merasa sukses, maka UOB juga demikian," kata Jesper.

Baca Juga: Penyesuaian GWM Sejak Maret Sudah Menyedot Likuiditas Perbakan Rp 119 Triliun

Sementara itu, IG Resources and Property Head UOB Indonesia Susanto Lukman mengungkapkan bahwa pendampingan yang dilakukan UOB yakni dengan memberikan solusi melalui program-program berkelanjutan yang sederhana. Perusahaan menyadari bahwa program-program berkelanjutan sendiri sudah kompleks, sehingga perusahaan mencoba untuk memberikan solusi yang mudah bagi nasabah.

Sebagai contoh, kata dia, green trade finance yang telah diluncurkan beberapa bulan lalu memungkinkan nasabah-nasabah yang memiliki bisnis berkelanjutan (sustainable business) meraih fasilitas modal kerja. Begitu juga badan usaha yang memiliki sertifikasi terkait bisnis hijau.

"Kami bisa memberikan pembiayaan modal kerja untuk mendukung kebutuhan mereka. Tahun lalu kita juga mendukung bisnis-bisnis yang dalam sektor 3R yaitu reuse, reduce, dan recycle, di mana kita juga kita memberikan pembiayaan ke sektor itu yang menjadi bagian dari green circular economy dari UOB," ungkap Susanto.

UOB pun mencoba untuk bisa memberikan solusi yang mudah dicerna oleh nasabah, khususnya para nasabah yang memiliki misi menjalankan konsep berkelanjutan.

"Ini juga kita melihat dan menawarkan alternatif lain melalui peluncuran U-Energy untuk membantu perusahan pemilik bangunan maupun individu yang ingin mengurangi konsumsi energi mereka," pungkas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×