kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.917.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.325   -25,00   -0,15%
  • IDX 7.383   95,66   1,31%
  • KOMPAS100 1.043   4,17   0,40%
  • LQ45 790   2,33   0,30%
  • ISSI 245   3,62   1,50%
  • IDX30 409   1,37   0,34%
  • IDXHIDIV20 468   1,54   0,33%
  • IDX80 117   0,45   0,38%
  • IDXV30 119   0,65   0,55%
  • IDXQ30 130   0,19   0,14%

Riset AFTECH: 55% Fintech Masih Kesulitan Ekspansi ke Daerah Lain


Kamis, 24 Maret 2022 / 14:02 WIB
Riset AFTECH: 55% Fintech Masih Kesulitan Ekspansi ke Daerah Lain
ILUSTRASI. Financial Technology (Fintech).


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah semakin berkembangnya industri fintech di Indonesia, persebaran pengguna tampaknya masih menjadi salah satu masalah. Adapun, penetrasi fintech saat ini dinilai masih belum merata di seluruh Indonesia.

Berdasarkan Annual Members Survey (AMS) AFTECH 2021 yang bekerja sama dengan EY Indonesia, baru ada sekitar 45% pemain fintech yang merasa tidak memiliki kendala jika didorong untuk melakukan ekspansi di wilayah lain seperti di luar DKI Jakarta. Sementara, 55% sisanya merasa kesulitan untuk melakukan ekspansi.

Secara rinci, ada 23% pemain yang kesulitan jika harus melakukan ekspansi di luar jawa. Selanjutnya, 19% pemain merasa kesulitan menyasar wilayah-wilayah di daerah pedesaan dan 13% sisanya kesulitan untuk ekspansi di luar DKI Jakarta.

“Memang kota-kota besar khususnya Jabodetabek, masih menjadi segmen pasar yang utama untuk para player,” ujar Managing Partner Strategy and Transaction EY Indonesia David Rimbo dalam konferensi pers, Kamis (24/3).

Baca Juga: Cek Pinjol Ilegal atau Legal Lewat WhatsApp hingga Situs OJK, Ada 5 Cara

Adapun, David menyebutkan bahwa ada beberapa hal yang disoroti oleh para pemain sehingga menjadi kendala dalam melakukan ekspansi ke daerah lain. Salah satunya ialah literasi keuangan.

Menurut David, literasi keuangan menjadi penting dikarenakan beberapa produk fintech ini memang berkaitan dengan keuangan yang juga perlu pemahaman lebih karena berbeda dengan layanan keuangan konvensional pada umumnya.

Selanjutnya, konektivitas infrastruktur juga menjadi kendala terbesar lainnya untuk melakukan ekspansi. Meskipun teknologi yang dimiliki oleh para pemain mumpuni, David bilang bahwa jika tidak didukung oleh konektivitas yang baik tentu juga akan berpengaruh. “Di luar-luar kota metropolitan, istilahnya kita geser sedikit saja, sinyal sudah lemah atau sudah mati,” imbuhnya.

Ketiga, kendala berkaitan dengan SDM yang sifatnya terbatas. Oleh karenanya, David menyarankan agar pemerintah juga memiliki fokus untuk meningkatkan SDM yang mumpuni terkait teknis untuk industri fintech ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×