Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hidup di era modern yang serba cepat meningkatkan risiko stres dan penyakit. Gaya hidup yang tidak sehat, seperti pola makan tidak teratur dan kurang olahraga, memperbesar kemungkinan terkena penyakit.
Di saat yang sama, biaya medis terus meningkat setiap tahun. Tak jarang tabungan yang semula disiapkan untuk rencana lain justru habis dipakai untuk biaya pengobatan. “Kondisi ini tentu merugikan, karena impian yang sudah direncanakan bisa tertunda atau bahkan gagal terwujud,” jelas manajemen Prudential Indonesia dala keterangannya, Selasa (9/9).
Risiko kesehatan tidak dapat diprediksi, jelasnya, sehingga kita membutuhkan lebih dari sekadar tabungan atau dana darurat untuk menjaga ketahanan finansial. Di sinilah asuransi hadir sebagai instrumen perlindungan, salah satunya asuransi kesehatan.
Dengan memiliki polis, nasabah berkewajiban membayar premi secara rutin sesuai kesepakatan. Besaran premi ditentukan perusahaan asuransi berdasarkan faktor usia, jenis kelamin, riwayat kesehatan, gaya hidup, dan manfaat yang dipilih. Artinya, premi tiap nasabah berbeda, dan semakin tinggi risiko yang ditanggung, semakin besar pula premi yang harus dibayar.
Baca Juga: Prudential Indonesia Catat Kenaikan Renewal Premium 35% dari Kanal Bancassurance
Premi juga bisa mengalami penyesuaian seiring waktu. Hal ini dipengaruhi oleh kenaikan biaya medis, perkembangan teknologi kesehatan, perluasan manfaat layanan, hingga bertambahnya usia nasabah. Penyesuaian diperlukan agar perlindungan dan layanan yang diterima tetap optimal.
Memiliki polis saja tidak cukup. Prudential memadang bahwa nasabah juga perlu memahami dengan baik isi kontrak asuransi, termasuk manfaat yang dijamin, pengecualian, serta kewajiban menjaga agar polis tetap aktif. Pemanfaatan fasilitas kesehatan rekanan sangat penting agar bisa menggunakan layanan cashless tanpa harus mengeluarkan biaya di muka. Selain itu, meski sudah terlindungi, pemeriksaan kesehatan rutin tetap dianjurkan untuk mendeteksi potensi penyakit sejak dini.
Premi yang meningkat seiring waktu kadang membuat nasabah khawatir, namun memiliki proteksi tetap jauh lebih baik daripada tidak sama sekali. Asuransi kesehatan berfungsi layaknya asuransi kendaraan, meskipun tidak digunakan, keberadaannya memberi rasa aman.
Tidak mengajukan klaim bukan berarti rugi, justru menandakan kondisi tubuh tetap sehat. Oleh karena itu, menjaga gaya hidup sehat tetap harus berjalan seiring dengan perlindungan asuransi.
Baca Juga: Klaim Partial Withdrawal dan Surrender Prudential Kompak Menurun pada Kuartal I-2025
Saat membeli asuransi kesehatan, jangan hanya fokus pada besaran premi, tetapi juga perhatikan rekam jejak perusahaan dan kemudahan pengajuan klaim. Prudential Indonesia misalnya, sepanjang 2024 telah membayarkan klaim dan manfaat sebesar Rp18,2 triliun kepada 1,5 juta klaim, dengan tingkat solvabilitas (RBC) 417%—jauh di atas ketentuan regulator.
“Capaian ini menunjukkan komitmen Prudential untuk terus melindungi nasabah serta menjaga ketahanan finansial masyarakat Indonesia, kini dan di masa depan.” pungkas manajemen Prudential.
Selanjutnya: Baht Pimpin Penguatan Mata Uang Regional, Bank Sentral Thailand Gelar Intervensi
Menarik Dibaca: 6 Rekomendasi Film Horor Penuh Jump Scare Mengagetkan, Berani Nonton?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News