kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Rugi Bank BNP membengkak jadi Rp 56 miliar di akhir 2017


Selasa, 27 Maret 2018 / 21:18 WIB
Rugi Bank BNP membengkak jadi Rp 56 miliar di akhir 2017
ILUSTRASI. Bank Nusantara Parahyangan atau Bank BNP


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk (Bank BNP) mencatat kerugian mencapai Rp 56 miliar di akhir 2017. Kerugian ini disebabkan karena meningkatnya cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN).

Hideki Nakamura, Presiden Direktur Bank BNP mengakui, memang sepanjang 2017 bank mencatat rugi Rp 56 miliar atau berbanding terbalik dengan 2016 yang masih laba Rp 8 miliar.

"Ini karena meningkatnya biaya cadangan kerugian pengurangan nilai atau CKPN," kata Hideki kepada kontan.co.id, Selasa (27/3). Biaya CKPN ini sekitar 23% terhadap beban operasional di luar beban bunga.

Rugi di 2018 ini juga karena kenaikan litigasi dan adanya pembayaran pajak kurang bayar pajak penghasilan, pph 21, pph 23. Hal ini terjadi selama 2013-2014 yang dibebankan pada 2017 sebesar Rp 17 miliar.

CKPN membesar karena rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) bruto bank di akhir 2017 lalu mencapai 6,57%. Sementara itu, bank kurang efisien dalam penyaluran kredit, terlihat dari rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) yang tembus sampai 108%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×