Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) tercatat menurun pada kuartal I/2023. Tercermin dari rugi bersih Bank Aladin yang mencapai Rp 46,17 miliar.
Mengutip laporan keuangan Bank Aladin pada Rabu (3/5), nilai ini meningkat 4,98% secara tahunan dari rugi bersih kuartal I/2022 yang mencapai Rp 43,98 miliar.
Hal ini terjadi karena lonjakan beban tenaga kerja yang naik 57,74% secara tahunan dari Rp 29,51 miliar menjadi Rp 46,55 miliar per kuartal I/2023. Selain itu, beban promosi juga melesat 192,70% secara tahunan dari Rp 4,52 miliar pada tahun sebelumnya menjadi Rp 13,23 miliar pada kuartal I/2023.
Baca Juga: Intip Strategi Bank Digital Menggenjot Jumlah Nasabah
Perseroan juga mencatatkan penurunan pendapatan usaha lainnya 2,89% dari yang sebelumnya Rp 6,06 miliar menjadi Rp 5,89 miliar pada kuartal I/2023.
Di sisi lain, beban operasional BANK membengkak 80,60% menjadi Rp 98,52 miliar, dari periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 54,55 miliar. Alhasil rugi operasional pun meningkat 5,17% menjadi Rp 46,16 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp 43,89 miliar.
Ekuitas Bank Aladin pun ikut menyusut 1,49% pada kuartal I/2023 ini menjadi sebesar Rp 3,09 miliar dari kuartal I/2022 sebesar Rp 3,14 miliar. Aset BANK juga terlihat menyusut 4,96% menjadi Rp 4,49 miliar.
Hal tersebut terutama disebabkan oleh adanya penurunan Liabilitas yang berdampak pada penurunan komersial surplus bank, dimana komersial surplus tersebut ditempatkan pada penempatan pada Bank Indonesia serta surat berharga yang dimiliki.
Baca Juga: Rilis Kinerja Bank Digital 2022, Siapa Paling Unggul?
Pada akhir Maret 2023, total liabilitas dan dana syariah temporer BANK juga menyusut 11,82% menjadi sebesar Rp 1,40 miliar bila dibandingkan dengan akhir Desember 2022 dengan total liabilitas Bank sebesar Rp 1,59 miliar.
Hal tersebut disebabkan karena adanya kombinasi antara penurunan saldo atas Surat Berharga yang diterbitkan (SIMA & SIPA borrowing) sebesar Rp 459 miliar serta adanya peningkatan Dana Syirkah Temporer sebesar Rp 288 miliar.
Rasio pembiayaan bermasalah atau non performing financing (NPF) baik net maupun gross masih bertengger di level 0%.
Baca Juga: Rilis Kinerja Bank Digital 2022, Siapa Paling Unggul?
Sedangkan kerugian yang diderita membuat return on asset (ROA) Bank Aladin memburuk dari -0,09% menjadi -4,08% pada kuartal I/2023. Begitu pun dengan return on equity (ROE) Bank Aladin tertekan dari -0,18% menjadi -1,51%.
Di sisi lain, Bank Aladin terlihat telah berhasil penuhi modal inti dari Rp 1 triliun pada kuartal I/2022 menjadi Rp 3,06 triliun per Maret 2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News