Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan, dalam kondiri rupiah melemah, pembelian dollar Amerika Serikat (AS) terus naik melebihi pasokan.
Boedi Armanto, Deputi Komisioner Pengawas Perbankan II OJK mengatakan, permintaan dollar AS saat ini lebih besar dibandingkan dengan penjualan.
"Atau bisa dibilang pembelian dollar lebih besar dibandingkan penjualan dollar," kata Boedi kepada kontan.co.id, Jumat (31/8).
Seiring pelemahan rupiah beberapa bank mencatat nasabah cenderung untuk menyimpan dollarnya.
Taswin Zakaria, Presiden Direktur Bank Mayapada bilang seiring pelemahan rupiah, nasabah lebih memilih untuk menyimpan dollarnya.
"Kondisi market lebih ke pada long dollar dengan kencederungan hold dollar," kata Taswin kepada kontan.co.id, Jumat (31/8).
Di Maybank Indonesia, kata Taswin banyak debitur importir. Hal ini menyebabkan posisi transaksi USD sekarang adalah net sell. Sebagai gambaran, secara likuiditas dollar saat ini di Maybank Indonesia tidak masalah, namun memang pemilik dollar cenderung tidak melepas dollar.
I Made Budhi P. Artha, Head, Global Market & Corporate Treasury Maybank Indonesia menambahkan secara volume transaksi valas di bank menurun.
"Nasabah masih banyak yang membeli," kata Made kepada kontan.co.id, Jumat (31/8).
Menurutnya, dalam kondisi normal, transaksi valas industri perbankan mencapai US$ 6 miliar per hari.
"Pada akhir kuartal 1 sampai awal kuartal 2 2018," kata Made kepada kontan.co.id, Jumat (31/8).
Meskipun demikian, Made bilang potensi penawaran valas sebetulnya masih banyak, namun masih menunggu level yang diinginkan.
Darwin Wibowo, Direktur Bank Permata bilang secara umum transaksi valas di bank normal. "Tidak ada indikasi naik turun," kata Darwin kepada kontan.co.id, Kamis (31/8).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News