Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mengakui loan to deposit ratio (LDR) valas bank mulai mengetat. Jika secara industri perbankan sampai Juni 2018 LDR valas sebesar 95%, Bank Mandiri mencatat rasio likuditas valas di atas 100%.
Yohan Setio, Head of Investor Relation Bank Mandiri mengatakan pada tahun ini memang likuditas valas mengetat. "Likuiditas valas mengetat pada Mei 2018- Juni 2018 kemarin karena kenaikan bunga Amerika Serikat," kata Yohan, Rabu (31/8).
Banyak nasabah Bank Mandiri yang membutuhkan dollar AS terutama untuk kebutuhan giro dollar. Kebanyakan permintaan giro menurut Bank Mandiri adalah berasai dari giro korporasi.
Untuk mengatasi risiko likuditas valas ini, Bank Mandiri berusaha mengatur suku bunga dan likuiditas dollar AS dengan baik. Sampai akhir tahun, Bank Mandiri akan berusaha menjaga likuiditas valas.
Sebagai gambaran saja secara industri perbankan, Likuiditas valas perbankan mengetat. Hal ini ditunjukkan dengan rasio LDR valas sebesar 95,9% atau naik 890 basis poin (bps) secara tahunan atau year on year (yoy) dari periode sama sebelumnya 86,99%.
Bank asing mempunyai LDR valas tertinggi disusul bank swasta dan bank BUMN.
Anton Gunawan, Kepala Ekonom Bank Mandiri mengatakan pengetatan likuiditas valas ini lantaran bank terlambat menaikkan suku bunga valas.
"Sehingga kurang bisa menaik simpanan valas," kata Anton, Kamis (31/8).
Dana pihak ketiga (DPK) valas memang tumbuh lebih rendah dibandingkan kredit valas. Hal ini menyebabkan likuiditas valas mengetat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News