CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.899   -39,00   -0,25%
  • IDX 7.217   2,50   0,03%
  • KOMPAS100 1.104   1,13   0,10%
  • LQ45 878   2,34   0,27%
  • ISSI 218   -0,10   -0,05%
  • IDX30 449   1,31   0,29%
  • IDXHIDIV20 542   2,10   0,39%
  • IDX80 127   0,15   0,12%
  • IDXV30 136   0,61   0,45%
  • IDXQ30 150   0,28   0,18%

Saatnya perempuan bersama ambil peran dalam pemulihan ekonomi


Selasa, 22 Desember 2020 / 17:55 WIB
Saatnya perempuan bersama ambil peran dalam pemulihan ekonomi
ILUSTRASI. Founder dan CEO Amartha,Andi Taufan Garuda Putra (tengah)


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Unwomen merilis data bahwa perempuan memiliki porsi yang besar dalam pekerjaan sektor informal. Persentasenya di negara berkembang yaitu 4.6 kali lebih tinggi daripada laki-laki. Selain itu, perempuan juga lebih mungkin menganggur.

Pada 2017, tingkat pengangguran global untuk laki-laki dan perempuan masing-masing mencapai 5.5% dan 6.2%. Data ini diproyeksikan tidak berubah hingga tahun 2021.

Untuk itu, PT Amartha Mikro Fintek sebagai fintech pendanaan yang berfokus pada pemberdayaan perempuan, melalui penyaluran permodalan dan pendampingan usaha, meluncurkan kampanye #SaatnyaPerempuan untuk mendorong partisipasi perempuan dalam perekonomian.

Andi Taufan Garuda Putra, CEO dan Founder Amartha mengatakan, perempuan memiliki kegigihan dan ketangguhan yang sangat luar biasa. Di Awal pandemi pada Maret dan April 2020, repayment rate Mitra Amartha khususnya di Jawa mengalami penurunan hingga hampir 40%.

Baca Juga: P2P lending Pintek salurkan pinjaman sektor pendidikan senilai Rp 80 miliar

"Dengan pemberian restrukturisasi kepada kurang lebih 576.000 Mitra di Pulau Jawa, Sumatera dan Sulawesi serta pendampingan untuk memulai atau pengembangan usaha dari petugas lapangan Amartha, di Juni hingga Desember 2020 repayment rate telah kembali baik sebesar 82.66% di Sulawesi dan 94.47% di Sumatra,” ujarnya dalam siaran pers, Selasa (22/12).

Salah satu faktor lainnya yang mempengaruhi ketangguhan perempuan untuk kembali lebih kuat setelah fase sulit awal pandemi adalah kohesi sosial yang terbangun dalam Pertemuan Majelis Mitra Amartha. Kohesi Sosial adalah kesediaan anggota masyarakat untuk bekerja sama satu sama lain untuk bertahan hidup dan menuju kesejahteraan.

Bertepatan dengan hari Ibu, Amartha meluncurkan kampanye #SaatnyaPerempuan, Amartha ingin mengajak seluruh perempuan untuk saling bekerja sama dan membangun kohesi sosial, baik dari sisi Pendana, Mitra dan masyarakat.

Riset yang diluncurkan oleh Amartha bersama  Center for Digital Society (CfDS) Universitas Gadjah Mada pada tahun 2019 menemukan bahwa sistem berkelompok dan tanggung renteng membangun kepercayaan antar perempuan sehingga semangat untuk bangkit dan maju dapat terjalin. Hal ini terlihat dari 86.4% mitra Amartha rutin menghadiri pertemuan kelompok (majelis) untuk pendampingan dan pelatihan usaha.

Baca Juga: Amartha sudah salurkan pinjaman Rp 2,92 triliun ke 583.037 pengusaha mikro perempuan



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×