kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saham Bank OCBC (NISP) Terbang Pasca Kabar Akuisisi Bank Commonwealth


Kamis, 16 November 2023 / 10:27 WIB
Saham Bank OCBC (NISP) Terbang Pasca Kabar Akuisisi Bank Commonwealth
ILUSTRASI. Kabar akuisisi PT Bank OCBC NISP Tbk atas kepemilikan saham Commonwealth Bank membuat sahamnya terbang. KONTAN/Carolus Agus Waluyo


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kabar akuisisi PT Bank OCBC NISP Tbk atas kepemilikan saham Commonwealth Bank of Australia (CBA) pada PT Bank Commonwealth membuat saham bank berkode NISP ini terbang.

Hingga pukul 10.08, saham NISP telah naik hingga 11,31% menjadi Rp 1230 per saham. Adapun, pada perdagangan sesi pertama ini, NISP sempat menyentuh di harga Rp 1.350 per saham.

Sebagai informasi, saham NISP pada perdagangan pagi ini dibuka di harga Rp 1.105 per saham. Sahamnya telah meningkat hingga 65,10% secara year to date.

Bank yang baru saja mengubah mereknya menjadi OCBC ini akan membeli kepemilikan saham CBA di Bank Commonwealth mencapai 99%. Estimasi dari nilai transaksi tersebut mencapai Rp 2,2 triliun.

Baca Juga: OCBC NISP Akuisisi 99% Saham Bank Commonwealth Senilai Rp 2,2 Triliun

Tak hanya itu, OCBC juga akan mengakuisisi 1% saham dari pemegang saham lainnya. Di mana, nantinya Bank Commonweatlh akan digabungkan dalam perseroan dan sebelumnya akan terlebih dahulu menjadi anak perusahaan.

Manajemen pun menyebutkan tujuan transaksi tersebut adalah mendukung program arsitektur dan konsolidasi perbankan Indonesia. Serta, mendukung pengembangan bisnis perusahaan.

Memang, Group CEO of OCBC Helen Wong sempat memberi kode akan terus berinvestasi di Indonesia saat acara perubahan nama beberapa hari yang lalu. Kala itu, Helen bilang pertumbuhan ekonomi jangka panjang di Indonesia akan terus berlanjut.

“Sektor perdagangan dan investasi di seluruh ASEAN dan Greater China masih memiliki peluang yang besar dan bahkan terus meningkat,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×