kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   -21.000   -1,10%
  • USD/IDR 16.625   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Saham Disuspen Sejak Awal Tahun 2025, Kapan JTrust Bank Penuhi Aturan Free Float?


Selasa, 13 Mei 2025 / 17:43 WIB
Saham Disuspen Sejak Awal Tahun 2025, Kapan JTrust Bank Penuhi Aturan Free Float?
Teller menghitung uang nasabah Bank J Trust Indonesia di Jakarta (22/5/2024). Upaya PT Bank JTrust Tbk (BCIC) memenuhi aturan Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait saham free float tak menunjukkan tanda-tanda keberhasilan.


Reporter: Adrianus Octaviano, Rilanda Virasma | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Upaya PT Bank JTrust Tbk (BCIC) untuk memenuhi aturan Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait saham free float tak menunjukkan tanda-tanda keberhasilan. Bahkan, sahamnya sudah disuspen sejak awal tahun 2025 ini.

Seperti diketahui, BEI mewajibkan semua emiten untuk memenuhi pemenuhan free float minimal 7,5% saham dan untuk jumlah pemegang saham minimal 300 nasabah. Hingga 30 April 2025, saham free float dari bank milik investor asal Jepang ini sekitar 6,17%.

Adapun, pemegang saham mayoritas dari BCIC di periode tersebut dipegang oleh J Trust Co. Ltd yang mencapai 64,12% dari total saham beredar. Selanjutnya, ada J Trust Asia Pte. Ltd. yang memegang saham BCIC sebanyak 19,32%.

Baca Juga: Pengendali Getol Tambah Kepemilikan, Free Float Saham Tempo Scan (TSPC) Kian Tergerus

Ketika dikonfirmasi, perwakilan manajemen J Trust Bank mengungkapkan bahwa pihaknya masih melakukan upaya agar bisa memenuhi persyaratan free float tersebut. Hanya saja, ia tak menyebut kapan upaya tersebut terealisasi.

“Perseroan masih melakukan upaya agar dapat segera memenuhi persyaratan free float dan perseroan tidak ada rencana melakukan delisting,” ujar perwakilan manajemen J Trust Bank kepada Kontan, akhir pekan lalu.

Sebagai informasi, BCIC akan memiliki agenda Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang dijadwalkan pada 23 Mei 2025 mendatang. Hanya saja, dalam susunan agenda tersebut, tak ada pembahasan terkait pemenuhan kewajiban free float.

Adapun, agenda dari RUPS tersebut antara lain Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan, Penetapan gaji atau honorarium berikut fasilitas dan tunjangan untuk tahun buku 2025,Penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik, Persetujuan atas Rencana Aksi Pemulihan (Recovery Plan), hingga Perubahan Susunan Anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan.

Baca Juga: Net Sell Asing Rp 30 Triliun Sejak Awal Tahun, Saham-Saham Ini Paling Banyak Dijual

Sementara itu, Investment Analyst Edvisor Profina Visindo, Indy Naila berpendapat BCIC seharusnya lebih siap secara manajemen untuk menarik investor sehingga secara likuiditas membuat harga menjadi lebih stabil. Namun, ia melihat, BCIC belum mau memenuhi karena kontrol dari pengendali akan berkurang.

“Padahal free float ini menguntungkan secara jangka panjang karena akan menjaga reputasi perusahaan dan menarik investor,” ujar Indy.

Lebih lanjut, Indy melihat sebelum sahamnya disuspen, tren harga BCIC terpantau fluktuatif. Di mana, minat dari investor juga yang kurang dengan ada tantangan perbaikan kinerja keuangan dari sisi likuiditas maupun profitabilitas.

Adapun, BCIC terakhir diperdagangkan sebelum disuspen pada tanggal 30 Januari dengan harga di level Rp 170 per saham. Harga tersebut mengalami penurunan sejak awal tahun 2025 sekitar 9,09%.

Baca Juga: IHSG Turun 7,54% Sejak Awal Tahun, Lima Saham Top Leaders Ini Naik Ratusan Persen

Di tengah upaya untuk pemenuhan aturan free float, beredar kabar bahwa BCIC ada rencana untuk diakuisisi. Di mana, tawaran akuisisi tersebut mencapai Rp 1,7 triliun, namun masih dalam tahap pembicaraan awal.

Hanya saja, manajemen JTrust tak banyak berkomentar terkait kabar tersebut. Ia hanya bilang bahwa tak mendengar adanya rencana akuisisi tersebut.

“Wah, saya tidak tahu, dengar dari mana,” ujar perwakilan manajemen J Trust Bank singkat.

Selanjutnya: Harga Jual Singkong Ajlok, Pengamat Sebut Perlu Hilirisasi Supaya Pasokan Terserap

Menarik Dibaca: Kambing vs Sapi, Lebih Berlemak Mana? Ini Resep Gule Kambing Tanpa Santan yang Sehat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×