kontan.co.id
banner langganan top
Kamis, 20 Maret 2025 | : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.774.000   15.000   0,85%
  • USD/IDR 16.480   50,00   0,30%
  • IDX 6.382   70,01   1,11%
  • KOMPAS100 908   4,50   0,50%
  • LQ45 710   -1,47   -0,21%
  • ISSI 202   4,27   2,16%
  • IDX30 370   -2,47   -0,66%
  • IDXHIDIV20 446   -1,77   -0,40%
  • IDX80 103   -0,09   -0,09%
  • IDXV30 108   0,29   0,27%
  • IDXQ30 121   -0,66   -0,54%
  • EMAS 1.774.000   15.000   0,85%
  • USD/IDR 16.480   50,00   0,30%
  • IDX 6.382   70,01   1,11%
  • KOMPAS100 908   4,50   0,50%
  • LQ45 710   -1,47   -0,21%
  • ISSI 202   4,27   2,16%
  • IDX30 370   -2,47   -0,66%
  • IDXHIDIV20 446   -1,77   -0,40%
  • IDX80 103   -0,09   -0,09%
  • IDXV30 108   0,29   0,27%
  • IDXQ30 121   -0,66   -0,54%
  • EMAS 1.774.000   15.000   0,85%
  • USD/IDR 16.480   50,00   0,30%
  • IDX 6.382   70,01   1,11%
  • KOMPAS100 908   4,50   0,50%
  • LQ45 710   -1,47   -0,21%
  • ISSI 202   4,27   2,16%
  • IDX30 370   -2,47   -0,66%
  • IDXHIDIV20 446   -1,77   -0,40%
  • IDX80 103   -0,09   -0,09%
  • IDXV30 108   0,29   0,27%
  • IDXQ30 121   -0,66   -0,54%

Saham Perbankan Mulai Membaik, Cermati Rekomendasi Analis Berikut


Rabu, 19 Maret 2025 / 19:33 WIB
Saham Perbankan Mulai Membaik, Cermati Rekomendasi Analis Berikut
ILUSTRASI. Deretan mesin ATM Bank Mandiri di Jakarta. Sejak pagi sejumlah saham bank sudah mulai menunjukkan sinyal positif. Walaupun pasar tertekan tetapi sejumlah emiten tetap mencatatan kenaikan. KONTAN/Cheppy A. Muchlos/14/07/2024


Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya berbalik menguat 1,42% atau 88,27 poin ke level 6.311,66 pada penutupan perdagangan Rabu (19/3). Indeks membaik setelah sebelumnya sempat anjlok 7% pada sesi perdagangan pertama Selasa (18/3).

Sejak pagi sejumlah saham bank sudah mulai menunjukkan sinyal positif. Walaupun pasar tertekan tetapi sejumlah emiten tetap mencatatan kenaikan.

Baca Juga: Emiten Boleh Buyback Saham Tanpa RUPS, Begini Kata Analis

Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) misalnya. BBRI dibuka Rp3.680, naik 30 poin atau 0,82% ke Rp3,710 per saham di akhir penutupan perdagangan.

PT Bank Central Asia (BBCA) juga naik 25 poin atau 0,30% ke harga Rp8.325 pada penutupan perdagangan hari ini. Harganya dibuka Rp8.300 per saham.

Lalu saham PT Bank Mandiri (BMRI) melesat 3,31% ke harga Rp4.680 di akhir penutupan perdagangan. Harganya dibuka Rp4.530 per saham.

Baca Juga: Saham Bank Anjlok, Komika Rispo dan Raditya Dika Galau

Bank Permata (BNLI) juga tercatat melesat 10 poin ke harga Rp2.430 di penutupan perdagangan hari ini. Sebelumnya, harganya dibuka Rp2.420 per saham.

Kemudian saham PT Bank Tabungan Negara (BBTN) yang dibuka Rp825 hanya naik 5 poin menjadi Rp830 di akhir perdagangan.

Adapun saham CIMB Niaga terpantau ditutup stagnan di harga Rp1.630 per saham.

Yang perlu dilakukan investor?

Indy Naila, analis Edvisor.id bilang, saat ini para investor dapat memantau keadaan arus investor asing.

“Karena sepertinya saham-saham perbankan dipengaruhi oleh arus masuk dan keluar asing,” kata Indy kepada Kontan.co.id, Rabu (19/3).

Selain itu, kata dia investor jangan lepas pandang pada kondisi ekonomi global dan domestik. Sebab, dua faktor ini amat berpengaruh pada pergerakan saham perbankan.

Adapun dengan koreksi saham perbankan yang terus terjadi, investor sebaiknya menunggu lantaran saham-saham perbankan sejatinya cukup solid.

“Yang perlu dipantau sekarang adalah sentimen-sentimen seperti outlook suku bunga acuan ke depannya, lalu juga dari internal program-program baru pemerintahan domestik,” tegasnya.

Investor menurut Indy baru bisa masuk ketika kondisi ekonomi Indonesia menyuarkan sinyal baik.

Baca Juga: BNI Bakal Segera Lakukan Buyback Saham Pasca OJK Perbolehkan Buyback Tanpa RUPS

Sementara itu, Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menilai, secara garis besar di tengah tingginya volatilitas akibat dampak global dan domestik kurang mendukung para investor untuk kembali masuk. 

“Apalagi hari ini kita juga menanti pertemuan dari The Fed terkait dengan potensi pemangkasan tingkat suku bunga,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (19/3).

Strategi untuk melakukan aksi cut loss juga menurut Nico, dinilai tak semua berani melakukannya. 

Nico justru menyarankan keputusan average down bila investor meyakini fundamental suatu perusahaan emiten baik.

“Selama mereka meyakini fundamental perusahaannya bagus dan memberikan potensi secara jangka panjang, average down merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan saat ini,” kata dia.

Investor juga menurutnya perlu memperhatikan valuasi di masa yang akan datang. Sebab bila harganya naik, average down dapat memberikan kesempatan investor untuk masuk di harga rendah dan mendulang keuntungan.

“Akumulasi beli saat ini sudah bisa dilakukan, namun secara bertahap, karena volatilitas masih sangat tinggi,” sarannya.

Di antara emiten berfundamental baik, Nico menyebut saham-saham BNGA, BMRI, BBNI, BBRI, dan BBCA.

“Karena mereka memiliki fundamental yang kuat dan memiliki prospek jangka panjang,” katanya.

Baca Juga: Saham Bank BUMN Anjlok, Komisi XI DPR: Fundamental Bagus

Keputusan Otoritas Jasa Keuangan hari ini yang memungkinkan emiten lakukan aksi buy back tanpa rapat umum pemegang saham (RUPS) dinilai Nico sebagai langkah positif. Sebab, keputusan ini dapat mendorong aksi buyback sehingga dapat menunjukkan kepercayaan terhadap fundamental perusahaan.

“Selain kebijakan buyback ini, alangkah baiknya kalau kebijakan pemerintah juga ikut dievaluasi sehingga bisa mendatangkan kepercayaan pelaku pasar,” sarannya.

Pendapat Ekky Topan, analis Infovesta Utama, juga tak jauh beda. Menurut dia, saat ini belum waktunya investor kembali masuk.

“Saat yang tepat untuk masuk saham perbankan menurut saya ketika kekhawatiran market global atau domestik mereda,” kata Ekky kepada Kontan.co.id, Rabu (19/3).

Hal ini lantaran menurut Ekky, saham perbankan adalah “wajah” IHSG karena kepemilikan investor asing yang sangat tinggi.

Ekky melirik saham BRIS dan BBCA yang dinilai menarik karena terbukti stabil.

“Karena potensi perbankan syariah masih sangat besar prospeknya di masa depan, juga bullion bank,” jelasnya. 

Indy dan Nico juga menyarankan, saat ini investor dapat memantau emiten perbankan dengan dividend yield yang cukup besar seperti BNGA, BMRI, BBNI, BBRI, dan BBCA. 

Indy merekomendasikan saham BNGA dengan TP Rp1.700, BBRI dengan TP Rp5.000, BMRI dengan TP Rp7.200.

Sementara menurut Ekky, keputusan untuk lakukan aksi beli saham BBRI, BMRI, BBNI baiknya ditunggu terlebih dulu. 

“Melihat ada rencana mereka diminta untuk membiayai program 3 juta rumah dan koperasi merah putih, dan pertumbuhan tahun lalu juga kurang memuaskan,” pungkasnya.

Selanjutnya: Buana Finance (BBLD) Kantongi Fasilitas Kredit Rp 750 Miliar dari Bank Danamon

Menarik Dibaca: Cegah Diabetes Sejak Dini, Ini 4 Cara Membatasi Konsumsi Gula pada Anak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×