kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   -10.000   -0,51%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Saling membajak pegawai di kredit mikro


Sabtu, 24 Mei 2014 / 10:00 WIB
Saling membajak pegawai di kredit mikro
ILUSTRASI. Warga menggunakan transportasi umum Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta di Stasiun Bundaran HI, Jakarta.


Reporter: Nina Dwiantika, Adhitya Himawan | Editor: Dessy Rosalina

SEDIKIT berbeda dengan bisnis perbankan lain, kredit mikro mengandalkan ribuan orang tenaga daerah untuk mengucurkan pinjaman. Sebab, pendekatan personal merupakan kunci penyaluran kredit mikro. Persaingan bisnis mikro semakin ketat karena saling membajak pegawai.

"Tenaga kerja mikro Bank Mandiri paling banyak dibajak oleh bank lain, mayoritas sales," klaim Maswar Purnama, SVP Micro Network Development Group Bank Mandiri, Jumat (23/5). Mandiri merekrut tenaga sales mikro sebanyak 2.000 per tahun.

Fenomena bajak-membajak pegawai juga terlontar dari penguasa pasar kredit mikro, Bank Rakyat Indonesia (BRI). "Memang ada tenaga pengawas mikro BRI yang pindah ke bank lain. BRI tidak tergantung kepada perseorangan," ujar Budi Satria, Sekretaris Perusahaan BRI.

Anika Faisal, Direktur Kepatuhan Bank Tabungan Pesiunan Nasional (BTPN), mengatakan, pertumbuhan kredit mikro memang berdampak terhadap tingginya permintaan tenaga ahli. "Ini risiko bisnis yang telah kami antisipasi sejak awal. Saat ini, turn over karyawan masih wajar," jelas Anika. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×