Reporter: Dessy Rosalina, Issa Almawadi, Adhitya Himawan | Editor: Dessy Rosalina
JAKARTA. Kredit mikro masih menjadi primadona bankir dalam mencetak laba jumbo. Di tengah persaingan ketat di kredit bermargin tinggi, ekspansi Bank Mandiri mengubah peta pasar kredit mikro.
Mandiri kian serius mempertebal laba dari kredit mikro. Hingga akhir tahun 2013 lalu, Bank Mandiri tercatat sebagai jawara dua di peta pasar kredit mikro, berdasarkan total kredit yang disalurkan (outstanding).
Mandiri pertama kali menyalip posisi unit kredit mikro Danamon yang biasa disebut Danamon Simpan Pinjam (DSP) pada tahun 2012 lalu. Sebagai gambaran, DSP menyalurkan kredit sebesar Rp 18,77 triliun di tahun 2012, atau tumbuh 14%.
Di periode yang sama, total kredit mikro Mandiri Rp 19,05 triliun, tumbuh 60,4%. Kondisi ini jauh berbeda dibandingkan tahun 2011, dimana DSP membuntuti Bank Rakyat Indonesia (BRI) dengan kredit sebesar Rp 16,43 triliun. Sementara kredit mikro Mandiri baru mencapai Rp 11,84 triliun di tahun 2011.
Hingga kuartal I-2014, penyaluran kredit mikro Mandiri mencapai Rp 28,2 triliun, melesat 36,4% dibandingkan tahun lalu. Mandiri berhasil mempertahankan rasio kredit bermasalah atau non performing loan di level 3,19%.
"Tahun ini, kredit mikro ditargetkan tumbuh 37% menjadi Rp 37 triliun," ujar Agus Haryoto Widodo, SVP Micro Business Development Group Bank Mandiri, saat ditemui KONTAN, Senin (19/5). Agus bilang, Mandiri membidik penyalurkan kredit Rp 3 triliun per bulan. Saat ini, rata-rata kredit mikro yang disalurkan per bulan sekitar Rp 2,4 triliun.
Agar mencapai target, Mandiri merekrut tenaga sales sebanyak 8.000 orang. "Hingga akhir tahun ada penambahan cabang dan unit khusus mikro sebanyak 300 unit," ujar dia.
Persaingan ketat
Kendati tumbuh kencang, Mandiri tidak sendirian. CIMB Niaga menargetkan pertumbuhan kredit mikro mencapai 30% di tahun ini. Tahun lalu CIMB Niaga mengucurkan kredit mikro sebesar Rp 3 triliun. Saat ini, jumlah debitur mikro CIMB Niaga sebanyak 150.000 orang.
"Tahun ini bisa bertambah 20% - 25%," ujar James Rompas, Wakil Presiden Direktur Bank CIMB Niaga. BRI, sang penguasa pasar membidik pertumbuhan kredit 16%-17%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News