Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Kredit mikro memiliki risiko kredit yang tinggi dibandingkan kredit korporasi, sehingga bank-bank pemain kredit mikro lebih selektif dalam menyalurkan kredit ke debitur kecil ini.
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) misalnya, menargetkan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) sebesar 3,3% pada akhir tahun.
"Angka 3% untuk kredit mikro sudah cukup bagus," klaim, Herry Gunardi, Direktur Mikro dan Ritel Bank Mandiri, Jumat (23/5).
Nah, untuk memangkas NPL tersebut, pihaknya selektif memilih debitur mikro, seperti usahanya sudah lama, bisnisnya maju, berpendapatan tetap dan mereka adalah orang lama di wilayah tersebut.
Adapun, Mandiri mencatat NPL mikro sebesar 3,26% per Maret 2014 dengan nilai Rp 920 miliar. Maklum saja, belakang ini Bank Indonesia (BI) mengawasi kenaikan kredit bermasalah pada segmen kredit mikro, kecil dan menengah.
Kenaikan NPL terjadi karena, bank gencar menyalurkan kredit ke sektor tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News