Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mengaku masih pikir-pikir untuk masuk ke kredit usaha rakyat (KUR) yang ditawarkan pemerintah kepada bank swasta.
Alasannya, mereka belum berpengalaman di kredit sektor mikro.
Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, kredit mikro merupakan sesuatu yang baru bagi perusahaan.
Namun Jahja mengaku masih akan mempelajari tawaran pemerintah terkait dengan pembukaan KUR untuk swasta ini.
Meskipun tidak mempunyai keahlian di Mikro, menurut Jahja, BCA sudah cukup mumpuni untuk menyalurkan kredit sektor kecil menengah atau SME.
Tercatat sampai September 2015 penyaluran kredit SME bersama dengan kredit korproasi BCA sebesar Rp 140 triliun.
“Untuk kredit mikro memang kami belum mempunyai prasarana, namun kami sudah berencana untuk masuk kesitu dengan program branchless banking,” ujar Jahja, Rabu, (13/01).
Jahja mengatakan pilot project dari branchless banking BCA ini ada di Grobogan, Jawa Tengah dan Kuningan, Jawa Barat.
Untuk program ini, BCA sudah menggandeng Indepay Networks Private Limited, perusahaan asal India.
Soalnya, Indepay sudah berhasil menangani finansial inclusion selama beberapa tahun.
Untuk kerjasama ini, BCA mengaku merogoh kocek sebesar Rp 200 miliar untuk investasi.
Kerjasama ini nantinya diharapkan bisa memperkuat fungsi dan operasional kartu Laku BCA yang saat ini hanya berfungsi sebagai pembukaan dan penutupan rekening.
“Nantinya teknologi dan sistem kontrol database Laku BCA yang meliputi setoran tunai, tarik tunai, inquiry mutasi rekening dan cek saldo bisa dilakukan dengan mudah,” harap Jahja
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
