Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk membidik layanan keuangan kepada kementerian dan lembaga pemerintah. Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto mengatakan BRI berkomitmen untuk mendukung keberhasilan program strategis pemerintah.
Bank bersandi saham BBRI ini melihat ada tiga peluang bisnis solusi finansial perbankan kepada kementerian dan lembaga. Mulai dari pembiayaan, transaksional, hingga pengelolaan dana.
“Untuk pembiayaan terdapat dua hal yaitu pendanaan APBN dan pembiayaan kepada vendor project yang ditunjuk sebagai pemenang (trickle down business). Untuk transaksional potensi yang akan digarap adalah proses pembayaran baik di dalam negeri maupun antar negara (internasional),” kata Aestika kepada Kontan.co.id, Selasa (31/8).
Baca Juga: Setelah rights issue, Bank BRI (BBRI) janjikan rasio payout dividen 50%
Ia menambahkan, terkait pengelolaan Dana Pihak Ketiga (DPK) dari anggaran tersebut akan timbul potensi penempatan dana baik dalam jangka waktu pendek dan menengah baik dari sisi pemerintah sebagai Bouwheer, dari vendor dan dari produsen.
Asal tahu saja, secara konsolidasi penyaluran kredit BRI hingga Juni 2021 mencapai Rp 929,4 triliun. Angka ini naik tipis dibandingkan posisi di periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 922,97 triliun.
Adapun penopang utama pertumbuhan kredit BRI adalah kredit mikro, yang tercatat sebesar Rp 366,56 triliun di semester I-2021 atau tumbuh 17% secara tahunan (yoy).
Sementara itu, kredit konsumer perbankan pelat merah ini juga tumbuh 3,54% yoy menjadi Rp 145,94 triliun pada akhir Juni 2021.
Selanjutnya: BLT UMKM akan dilanjutkan di 2022? Ini jawaban Menkop Teten
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News