Reporter: Ruisa Khoiriyah | Editor: Johana K.
JAKARTA Aliran dana asing alias capital outflow menjadi faktor utama penyumbang kenaikan nilai cadangan devisa RI. Laporan terakhir Bank Indonesia (BI) menyebutkan, posisi cadev per 30 April 2010 mencapai US$ 78,6 miliar. Artinya, dalam rentang satu bulan saja, cadev RI bertambah hingga US$ 6,8 miliar.
Deputi Gubernur BI Hartadi Agus Sarwono menjelaskan, aliran modal asing di instrumen portofolio seperti Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Utang Negara (SUN), dan pasar saham, masih menjadi penyumbang terbesar kenaikan cadev kali ini. Dalam catatannya, per 30 April 2010, posisi SBI asing mencapai Rp 82,99 triliun. Sedangkan posisi SUN milik asing mencapai Rp 147,71 triliun. "Capital inflow lebih banyak masuk ke perbankan nasional, hanya sebagian yang diserap oleh Bank Indonesia," jelasnya kepada KONTAN, Rabu (5/5).
Kenaikan kepemilikan asing atas SBI selama April ini mencapai Rp 11,19 triliun. Posisi SBI asing per 9 April 2010 lalu masih di kisaran Rp 71,8 triliun. Sedangkan SUN bertambah Rp 11,21 triliun. Per 9 April lalu, SUN asing masih di kisaran Rp 136,5 triliun.
Selain terdongkrak aliran dana asing di instrumen portofolio, kenaikan cadev hingga tercetak rekor baru senilai US$ 78,6 miliar tersebut, ujar Hartadi, juga banyak disumbang oleh penerimaan migas pemerintah dan penarikan utang luar negeri pemerintah. "Dua itu cukup besar menyumbang kenaikan cadev," kata Hartadi tanpa mau merinci berapa masing-masing nilainya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
