CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.348.000   -16.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.725   -32,00   -0,19%
  • IDX 8.414   -5,56   -0,07%
  • KOMPAS100 1.163   -1,38   -0,12%
  • LQ45 846   -2,34   -0,28%
  • ISSI 294   -0,29   -0,10%
  • IDX30 440   -1,80   -0,41%
  • IDXHIDIV20 510   -4,13   -0,80%
  • IDX80 131   -0,28   -0,21%
  • IDXV30 135   -0,09   -0,06%
  • IDXQ30 141   -1,39   -0,98%

Sederet jurus BPD pacu kredit produktif


Jumat, 05 Januari 2018 / 10:37 WIB
Sederet jurus BPD pacu kredit produktif


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa bank pembangunan daerah (BPD) berusaha meningkatkan porsi kredit produktif. Hal ini karena secara industri porsi kredit produktif bank daerah hanya 30% dari total kredit BPD.

Sisanya merupakan kredit konsumtif. Beberapa BPD merasa kesulitan untuk meningkatkan porsi kredit produktif karena rasio kredit bermasalah di sektor ini masih cukup tinggi. Sampai Oktober 2017, NPL kredit produktif 8,96% .

Muhammad Adil, Direktur Utama Bank Sumsel Babel bilang optimistis bisa meningkatkan porsi kredit produktif tahun ini.

"Kredit produktif ini khususnya adalah UMKM ditambah KUR," kata Adil kepada Kontan.co.id, Jumat (5/1).

Untuk meningkatkan penyaluran ke sektor kredit produktif, bank akan mengoptimalkan penyaluran kredit ke debitur pilihan. "Kami mengoptimalkan pipeline terhadap 10 besar calon debitur," imbuh Adil.

Sebagai gambaran, berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sampai Oktober 2017 realisasi kredit produktif BPD Rp 116,8 triliun atau naik 9,93% yoy.

NPL kredit produktif disumbang oleh dua segmen. Pertama modal kerja dengan NPL 9,7% kemudian investasi 7,58%.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×