Reporter: Issa Almawadi | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Sejumlah bank mulai menebar hadiah demi menyedot banyak dana nasabah. Padahal, aliran kredit masih seret dan dana nasabah menumpuk. Alasannya, memasuki semester kedua, penyaluran kredit berpeluang melejit.
Bank International Indonesia (BII), sebagai contoh. Bank ini menawarkan aneka hadiah dalam kemasan program bertajuk "Bingkisan Beruntun". Jika beruntung, nasabah bisa mendapatkan hadiah mobil MINI Countryman.
Masih belum cukup? Lani Darmawan Direktur Ritel BII bahkan mengaku sudah menaikkan bunga simpanan dana murah (CASA), plus insentif jika nasabah meningkatkan dana tabungannya.
BII juga menawarkan extra benefit, semisal asuransi gratis kecelakaan bagi pemegang produk tabungan syariahnya.
Asal tahu saja, semester I-2015 pertumbuhan DPK BII hanya 2%. Tidak heran bila tawaran hadiah jadi salah satu senjata menaikkan DPK.
Manajemen BII pun cukup optimistis rasio likuiditas terhadap kredit (LDR) mampu dipertahankan di level 90%. "Yang utama adalah mengaktifkan rekening nasabah korporasi, komersial dan UKM," kata Lani, Kamis (23/7).
Bank BNI juga bersiap-siap menjala dana nasabah lagi. Anggoro Eko Cahyo, Direktur Konsumer BNI mengakui, pihaknya juga menawarkan program hadiah, selain menjaga tingkat bunga simpanan di level yang kompetitif. Soal likuiditas, dia mengklaim bahwa kondisi BNI saat ini terjaga dengan baik.
Selain menebar pemanis, demi mengejar pertumbuhan DPK, Anggoro mengaku, lebih mengedepankan layanan yang baik, memacu program cross selling, dan proaktif mengedukasi para nasabah. "Kami juga aktif mengadakan program retensi dan akuisisi melalui event below the line, misalnya temu nasabah," imbuh Anggoro.
Meski turut menawarkan program pemanis, semisal Fiesta Point, Bank Mandiri mengaku telah memiliki strategi jangka panjang untuk meningkatkan dana simpanan. Sebagai catatan, tahun ini, Bank Mandiri memang mematok pertumbuhan DPK yang cukup tinggi, yakni sebesar 17% hingga 19% dari tahun sebelumnya. "Pada segmen wholesale, kami terus memberikan layanan holistik, digital dan priority," tutur Rohan Hafas, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri, Rabu (22/7).
Budi Satria, Juru Bicara Bank Rakyat Indonesia (BRI), menyatakan BRI tak akan jor-joran menebar hadiah ke nasabah. Dia menilai, peningkatan kualitas layanan merupakan hal yang tidak kalah penting untuk nasabahnya.
Lagi pula, Budi optimistis likuiditas BRI masih solid. Sebagai gambaran, Per Maret 2015, LDR BRI di level 80,47%. Budi memprediksikan, LDR BRI akan turun lagi sekitar 1%–2% setelah menerbitkan obligasi hingga Rp 3 triliun beberapa waktu lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News