kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Seiring Pemulihan Ekonomi, Kinerja Asuransi Penjaminan Kredit Ikut Terkerek


Selasa, 04 Januari 2022 / 19:14 WIB
Seiring Pemulihan Ekonomi, Kinerja Asuransi Penjaminan Kredit Ikut Terkerek
ILUSTRASI. PT Asuransi Kredit Indonesia


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Seiring dengan perbaikan eksposur kredit bermasalah, yang juga tidak terlepas dari membaiknya kondisi makro ekonomi dan kinerja perbankan nasional, kinerja asuransi penjaminan kredit ikut pun ikut terkerek.

Seperti PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo), anggota holding BUMN asuransi dan penjaminan, yang mencatatkan total premi yang berhasil dihimpun sampai dengan triwulan III/2021 mencapai sebesar Rp 4,77 triliun atau tumbuh 19,07% dari tahun 2020.

Direktur Utama Askrindo Priyastomo mengatakan, selain dari peningkatan  imbal jasa penjaminan (IJP) program kredit usaha rakyat (KUR), kenaikan premi juga diperoleh dengan meningkatkan bisnis non program pemerintah, misalnya dari key account customer dan sinergi BUMN.

"Kinerja asuransi kredit, seperti halnya dengan PT Askrindo, pada dasarnya tidak terlepas dari kondisi makro ekonomi dan kinerja perbankan nasional. Apabila kondisi makro ekonomi tumbuh 3,51% sebagaimana Triwulan III 2021, maka premi asuransi atau IJP KUR ikut bertumbuh juga. Selanjutnya, apabila kondisi ekonomi bertumbuh, maka kredit bermasalah akan cenderung turun sehingga klaim yang terjadi pada asuransi kredit menjadi relatif terkendali," jelas Priyastomo kepada kontan.co.id, Selasa (4/1).

Baca Juga: Askrindo Raih Sertifikasi BCMS ISO 22301 Versi Terbaru

Priyastomo menyebut, Askrindo dapat menjaga tingkat likuiditas dalam posisi yang aman, sehingga tidak mengganggu kewajiban kepada para nasabah.

Pihaknya pun optimistis tahun 2022 perekonomian nasional akan tumbuh lebih baik dari tahun 2021. Menurut Priyastomo, indikasinya sudah terlihat dari angka pertumbuhan ekonomi nasional sampai dengan Triwulan III/2021 yang sudah tumbuh 3,51%. Para pelaku usaha juga sudah dapat beradaptasi dengan kondisi pandemi covid-19.

Di sisi lain, Pemerintah juga memberi stimulus yang mendorong geliat pengusaha UMKM dengan berencana menyalurkan KUR pada tahun 2022 sebesar Rp373,17 triliun atau tumbuh 30,9% dari tahun 2021 yang sebesar Rp 285 triliun.

Dalam meningkatkan premi asuransi ke depan, Askrindo akan mengintensifkan pendapatan premi yang berasal dari produk dan jasa asuransi umum, antara lain dari key account customer, sinergi BUMN, produk retail yang berbasis digital.

"Di samping itu, kami juga akan meningkatkan kualitas layanan end to end dalam penjaminan KUR dengan Bank Himbara dan Bank Pelaksana KUR lainnya. Kami juga akan meningkatkan Service Level Agreement dalam pembayaran klaim sebagai strategi dalam menjual produk-produk asuransi umum," katanya.

Setali tiga uang, PT Jamkrindo juga optimistis kinerja perseroan dapat meningkat pada tahun 2022 seiring dengan berlanjutnya tren pemulihan ekonomi nasional.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×