Reporter: Annisa Fadila | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak adanya pandemi hingga memasuki bulan Ramadan, Investree mencatat peningkatan pinjaman oleh perusahaan. Hal itu disebabkan perusahaan turut membutuhkan dana untuk membayar THR karyawan.
Co – Founder & CEO Investree Adrian Gunandi mengatakan, meski terjadi peningkatan pinjaman untuk keperluan THR, dalam penyalurannya Investree tidak memiliki produk yang dikhususkan untuk pembayaran THR pegawai.
Baca Juga: Di tengah pandemi, bisnis Investree diklaim masih stabil
Oleh karenanya, sampai saat ini portofolio pinjaman Investree didominasi oleh invoice financing yang termasuk dalam skema pembiayaan rantai pasokan.
Ia menyebutkan, permintaan pembiayaan melalui invoice financing dapat digunakan untuk memenuhi pendanaan usaha tersebut, baik dalam mengatur arus kas, melakukan ekspansi bisnis hingga membayarkan THR karyawan.
“Maka dari itu, tidak ada persentase terkait pinjaman yang digunakan untuk pembiayaan operasi bisnis dan pembayaran THR karyawan,” kata Adrian kepada Kontan.co.id pekan lalu.
Ia menambahkan, dalam menyalurkan pinjaman Investree turut menetapkan beberapa kriteria kepada borrower-nya.
Adiran bilang, Investree tetap menyeleksi permintaan pembiayaan sesuai dengan hasil credit scoring guna menentukan kredibilitas juga kemampuan borrower dalam membayar pinjamannya. Oleh karenanya, dana tersebut akan disalurkan kepada borrower berdasarkan hasil credit scoring.
“Berdasarkan pantauan Investree, permintaan pembiayaan di bulan Ramadan relatif tinggi. Kenaikan jumlah permintaan sudah terlihat dari minggu pertama Ramadan sampai sekarang,” pungkasnya.
Baca Juga: Sekitar 68% anggota asosiasi fintech terimbas dampak negatif corona
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News