kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.482.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.490   -65,00   -0,42%
  • IDX 7.496   -47,74   -0,63%
  • KOMPAS100 1.161   -10,37   -0,89%
  • LQ45 930   -7,66   -0,82%
  • ISSI 225   -1,75   -0,77%
  • IDX30 479   -4,07   -0,84%
  • IDXHIDIV20 576   -4,59   -0,79%
  • IDX80 132   -1,10   -0,82%
  • IDXV30 142   -0,97   -0,68%
  • IDXQ30 160   -1,14   -0,70%

Sejumlah Bank Berlomba Menjaring DPK di Tengah Bayang-Banyang Pengetatan Likuiditas


Jumat, 12 Januari 2024 / 13:07 WIB
Sejumlah Bank Berlomba Menjaring DPK di Tengah Bayang-Banyang Pengetatan Likuiditas
ILUSTRASI. Pelayanan nasabah Bank Ina.


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Tendi Mahadi

Sementara itu PT BPD Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR), meski saat ini masih memiliki likuiditas yang memadai, namun Direktur Utama BJB Yuddy Renaldi mengatakan pihaknya akan tetap menjaga pertumbuhan DPK untuk dapat mengimbangi pertumbuhan kredit dan memenuhi rasio likuiditas.

"Mengenai likuiditas saat ini kami melihat perbankan masih memiliki likuiditas yang memadai, terlihat dari rasio likuiditasnya, apalagi ekspektasi suku bunga ke depan akan mulai melandai," kata dia.

Yuddy juga menyebut saat ini suku bunga tinggi masih menjadi tantangan bank dalam menghimpun dana DPK dikarenakan adanya tantangan terkait biaya dana atau cost of fund (COF).

Untuk itu pihaknya perlu melakukan pengelolaan aset dan liabilitas yang optimal, termasuk mencari sumber sumber dana yang efisien, salah satunya dengan menggenjot himpunan dana murah (CASA).

Meski begitu, Yuddy menyebut segmen deposito pada tahun ini masih memiliki prospek yang baik dikarenakan naiknya suku bunga simpanan telah menarik para nasabah untuk menyimpan dananya di instrumen deposito.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×