Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah besar berkomitmen terlibat aktif dalam mengurangi emisi karbon pada ajang Conference of the Parties (COP) ke-29 (COP29). Hal ini tercermin dari penyaluran pembiayaan ke sektor berkelanjutan pada kuartal I-2025 yang tumbuh signifikan.
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) misalnya yang terus menjalankan komitmennya terhadap keuangan berkelanjutan secara konsisten.
Pada triwulan pertama tahun 2025, portofolio pembiayaan berkelanjutan BMRI mencatat pertumbuhan 11,1% dibandingkan tahun sebelumnya, dengan total mencapai Rp294 triliun.
Dari jumlah tersebut, portofolio hijau tumbuh sebesar 13,4% menjadi Rp148 triliun dan portofolio sosial tumbuh 9% menjadi Rp146 triliun.
Baca Juga: Bank Mandiri Catat Pertumbuhan Rekening Dana Nasabah (RDN) Lebih 75% pada Maret 2025
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, dalam upaya memperluas cakupan portofolio berkelanjutan, Bank Mandiri juga memperluas sinergi dengan mitra bisnis untuk mengembangkan produk dan layanan berbasis ESG, sejalan dengan tren global.
“Inisiatif ini tidak hanya fokus pada pembiayaan, tetapi juga penerapan Good Corporate Governance (GCG), efisiensi energi di operasional, serta peningkatan literasi keuangan masyarakat,” jelas Darmawan saat paparan kinerja perseroan, beberapa waktu lalu.
Dengan berbagai langkah nyata ini, Bank Mandiri optimistis dapat menjadi pionir dalam mendukung pertumbuhan ekonomi hijau yang inklusif, inovatif, dan berkelanjutan di Indonesia.
“Kami berkomitmen mendorong akselerasi transisi ekonomi Indonesia menuju ekonomi hijau dan berkelanjutan, sejalan dengan target pemerintah menuju Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060, “ tambah Darmawan.
Baca Juga: Bank Besar Catat Pertumbuhan Fee Based Income di Kuartal I-2025, Ini Pendorongnya
Selanjutnya ada PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang mencatat penyaluran kredit ke sektor-sektor berkelanjutan tumbuh 19% YoY menyentuh Rp 235 triliun pada kuartal I-2025.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, hal ini mencerminkan komitmen BCA terhadap prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance). Nilai ini sekitar 25% total portofolio pembiayaan.
Adapun PT Bank Negara Indonesia (BBNI) mencatat total sustainable portfolio atau pembiayaan kepada sektor bisnis yang memenuhi Kategori Kegiatan Usaha Berkelanjutan (KKUB) hingga Maret 2025 sebesar Rp182,4 triliun atau 24,3% dari total portofolio kredit BNI.
Dari jumlah tersebut, sebanyak Rp 110,2 triliun disalurkan untuk program pembiayaan dan pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan Rp72,2 triliun berupa green loan.
Direktur Risk Management BNI, David Pirzada, mengatakan, dalam empat tahun terakhir perseroan membuktikan kenaikan portofolio green loan yang kuat dengan Compound Annual Growth Rate (CAGR) 23,5%.
Baca Juga: Laba Turun, Bank Permata (BNLI) Catatkan Pertumbuhan Kredit & Aset di Kuartal I-2025
Guna mendukung transisi usaha debitur, BNI terus mengembangkan pembiayaan melalui skema Sustainability Linked Loan (SLL), dengan total penyaluran mencapai Rp 6 triliun ke berbagai sektor, seperti peternakan dan pengolahan hasil pangan, manufaktur besi, semen, produk batu bara, serta industri barang dari plastik.