Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Permata Tbk (BNLI) mencatatkan kinerja keuangan yang solid pada kuartal I 2025, dengan pertumbuhan kredit, peningkatan aset, dan perbaikan kualitas aset yang signifikan.
Total kredit yang disalurkan Bank Permata mencapai Rp 156,6 triliun, tumbuh 6% secara tahunan (year on year/YoY). Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan kredit korporasi sebesar 7% YoY menjadi Rp 92,2 triliun.
Sementara itu, kredit di segmen komersial dan konsumen masing-masing tumbuh 5,3% dan 4,3% YoY.
Kinerja positif juga tercermin pada pendapatan operasional sebelum provisi (PPOP) yang naik 9,2% YoY. Peningkatan ini ditopang oleh membaiknya kualitas aset, dengan rasio kredit bermasalah (NPL) gross turun ke level 2,0%.
Baca Juga: Bank Permata (BNLI) Catat Laba Bersih Rp 2,8 Triliun Per September 2024
Direktur Utama Permata Bank, Meliza M. Rusli, menyatakan bahwa pencapaian ini mencerminkan efektivitas strategi jangka panjang yang diterapkan oleh perseroan.
“Fokus kami tidak hanya pada pertumbuhan, tetapi juga pada penciptaan nilai berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (23/4).
Meliza menambahkan, loan to deposit ratio (LDR) Bank Permata tercatat sebesar 83,2%, naik dari 82% pada periode yang sama tahun lalu. Total aset bank meningkat 4,5% YoY menjadi Rp 264,3 triliun.
Baca Juga: Laba Bank Permata (BNLI) Turun 2,27% pada Kuartal I/2025
Dari sisi pendanaan, simpanan nasabah tumbuh 4,8% YoY menjadi Rp 187,4 triliun, terutama didorong oleh kenaikan dana murah (CASA) sebesar 6,5% YoY. Rasio CASA juga meningkat menjadi 58,6%, dibandingkan 57,7% pada kuartal I tahun sebelumnya.
Efisiensi operasional turut menunjukkan perbaikan dengan penurunan rasio cost to income (CIR) menjadi 48,6% dari sebelumnya 50,2%.
Sementara itu, rasio loan at risk (LAR) membaik menjadi 7,6% dari 8,2%. Permata Bank juga mencatatkan rasio NPL coverage dan LAR coverage masing-masing sebesar 387% dan 101%.
Dari sisi permodalan, bank menunjukkan posisi yang kuat dengan rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 33,6% dan rasio ekuitas inti (CET-1) sebesar 25,6%. “Permodalan yang kuat ini menjadi fondasi untuk mendukung pertumbuhan bank baik secara organik maupun anorganik,” ujar Meliza.
Baca Juga: Kinerja Bank Permata (BNLI) Tumbuh Solid di 2024, Ini Pendorongnya
Unit Usaha Syariah (UUS) Permata Bank juga menunjukkan kinerja positif. PPOP UUS tercatat sebesar Rp 195,3 miliar, tumbuh 11,2% YoY, sementara pendapatan setelah distribusi bagi hasil naik 6,7% YoY. Dana pihak ketiga UUS juga meningkat 14,5% YoY menjadi Rp 31,2 triliun.
Meliza menegaskan, UUS Permata Bank akan terus berfokus pada penguatan pendanaan murah yang stabil, sejalan dengan pengembangan jaringan ekosistem syariah di industri perbankan Indonesia.
Meski demikianu, Bank Permata mencatatkan penurunan laba bersih pada kuartal I/2025. Di mana, laba bersih BNLI turun 2,27% secara tahunan pada periode tersebut.
Baca Juga: Laba Bank Permata (BNLI) Melesat 37,95% Jadi Rp 3,56 Triliun di Tahun 2024
Mengutip laporan keuangan (23/4), Bank Permata mencetak laba bersih Rp 788,97 miliar di tiga bulan pertama 2025. Pada periode sama tahun sebelumnya, laba Bank Permata bmencapai Rp 807,31 miliar.
Selanjutnya: Sejumlah Agenda Bisnis Ini Membuat Saham PANI Milik Aguan Berpeluang Terus Melaju
Menarik Dibaca: Ini 4 Cara Memakai Kondisioner yang Benar biar Rambut Makin Lembut
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News