Reporter: Ferry Saputra | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan multifinance optimistis pembiayaan dana tunai akan bertumbuh pada tahun 2025 di tengah berbagai tantangan yang menghadang, seperti adanya pajak opsen kendaraan bermotor hingga kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12%.
PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) menyampaikan optimisme pembiayaan dana tunai akan bertumbuh karena penyaluran dana tunai perusahaan memiliki keunggulan, salah satunya berupa proses yang lebih cepat dan persyaratan yang lebih mudah.
Selain itu, Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman mengatakan pembiayaan dana tunai bisa dipergunakan untuk kebutuhan produktif, seperti modal usaha dan investasi.
Baca Juga: Adira Finance Optimistis Kinerja Pembiayaan Dana Tunai Terus Bertumbuh Tahun Depan
"Pembiayaan tersebut juga bisa digunakan untuk kebutuhan konsumtif, antara lain renovasi dan biaya pendidikan," ucapnya kepada Kontan, Kamis (12/12).
Ristiawan tak memungkiri salah satu tantangan dalam penyaluran dana tunai berupa seleksi calon debitur yang harus lebih selektif guna menjaga kinerja portofolio tumbuh dengan sehat.
Untuk memaksimalkan peluang pembiayaan dana tunai tahun depan, Ristiawan mengatakan CNAF akan melakukan pemasaran dengan fokus menawarkan produk dana tunai terhadap nasabah loyal dari CNAF atau induk usaha Bank CIMB Niaga.
"Penerapan suku bunga dalam menopang pertumbuhan produk dana tunai diupayakan semenarik mungkin mengacu terhadap suku bunga berbasis risiko atau Risk Based Pricing yang selalu menjadi acuan perusahaan," kata Ristiawan.
Ristiawan menyampaikan total penyaluran pembiayaan baru dana tunai atau refinancing sebesar Rp 1,01 triliun per November 2024. Dia mengatakan pembiayaan dana tunai mengambil porsi sebesar 12% terhadap total pembiayaan baru perusahaan per November 2024.
"Adapun di atas refinancing, ada penyaluran pembiayaan mobil baru yang mengambil porsi sebesar 25% atau Rp 2,15 trilliun dan pembiayaan mobil bekas yang mengambil porsi 64% atau Rp 5,61 triliun per November 2024," katanya.
Hal senada juga disampaikan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance). Chief of Financial Officer Adira Finance Sylvanus Gani mengatakan optimisme itu dipicu karena kebutuhan masyarakat yang terus berkembang terhadap kebutuhan dana tunai baik untuk sektor konsumtif maupun produktif.
Baca Juga: CNAF Catatkan Penyaluran Pembiayaan Dana Tunai Rp 1,01 Triliun per November 2024
"Oleh karena itu, kami berharap produk dana tunai atau Solusi Dana dapat terus bertumbuh ke depannya, karena merupakan salah satu solusi perusahaan untuk tetap dapat tumbuh serta untuk melengkapi kebutuhan dalam siklus hidup konsumen," katanya kepada Kontan, Kamis (12/12).
Dengan tingginya minat terhadap permintaan dana tunai, Gani mengatakan Adira Finance akan terus menerapkan prinsip manajemen risiko dengan hati-hati. Selain itu, memberikan pembiayaan sesuai dengan risk appetite perusahaan, serta menerapkan kegiatan collection yang efektif.
Hingga November 2024, Gani bilang penyaluran pembiayaan dana tunai Adira Finance tercatat sebesar Rp 8,1 triliun. Nilai itu mengalami kenaikan sebesar 12%, jika dibandingkan periode sama tahun lalu.
Baca Juga: Pembiayaan Fintech P2P Lending 2024 Naik, Jauhi Pinjol Ilegal Ini, Pilih yang Resmi!
Sementara itu, PT Mandiri Utama Finance (MUF) juga melihat prospek pembiayaan dana tunai masih akan terus bertumbuh ke depannya.
Direktur Utama MUF Stanley Setia Atmadja beralasan pembiayaan dana tunai memiliki keunggulan proses yang lebih cepat, tenor cicilan yang fleksibel, dan persyaratan yang mudah dengan bermodalkan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB).
"Selain keperluan konsumtif, layanan dana tunai dapat digunakan untuk tujuan produktif, seperti modal usaha, termasuk untuk mendukung ekonomi UMKM," ungkapnya kepada Kontan, Sabtu (7/12).
Lebih lanjut, dalam mengoptimalkan pembiayaan dana tunai ke depanya, Stanley menyebut MUF akan memaksimalkan layanan kepada konsumen, seperti digitalisasi layanan berbasis website yang menawarkan bunga kompetitif, cashback, dan nominal pinjaman hingga Rp 500 juta.
Stanley menyampaikan penyaluran pembiayaan dana tunai yang dinamakan MUF Dana mencapai Rp 3,2 triliun per Oktober 2024. Nilai itu tumbuh 2,1%, dibandingkan periode sama tahun lalu. Adapun portofolio pembiayaan dana tunai memakan porsi 18% terhadap seluruh pembiayaan MUF per Oktober 2024.
Stanley menerangkan penyaluran pembiayaan MUF mencapai Rp 17,6 triliun per Oktober 2024. Angka itu tumbuh 6,1%, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Total penyaluran pembiayaan MUF per Oktober 2024, didominasi pembiayaan mobil baru yang menyumbang 46,8%.
Selanjutnya: BTN Telah Salurkan KPR Hampir 30.000 Unit Rumah Sejak Prabowo Jadi Presiden
Menarik Dibaca: 5 Hal yang Harus Dilakukan setelah Eksfoliasi Wajah, Jangan Dilewatkan!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News