Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Sejumlah perusahaan asuransi umum di Tanah Air tunjukkan performa gemilang yang terlihat dari naiknya pendapatan premi sepanjang tahun 2023. Tahun ini industri bakal melanjutkan kinerja positif tersebut.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pendapatan premi sektor asuransi meningkat 3,02% year on year (yoy) menjadi Rp 320,88 triliun di sepanjang tahun 2023. Sementara, akumulasi premi asuransi umum dan reasuransi tumbuh 20,89% yoy menjadi Rp 143,47 triliun.
PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu) mencatat adanya kenaikan kinerja premi sepanjang tahun 2023, hingga awal tahun ini anak usaha PT Pertamina tersebut menyatakan pendapatan premi masih berada di jalur (on track).
Presiden Direktur Tugu Insurance Tatang Nurhidayat menyatakan pendapatan premi bruto perusahaan secara akumulasi meningkat 16,3% yoy menjadi Rp 7,8 triliun (unaudited) di tahun 2023.
Baca Juga: Sejumlah Pemain Asuransi Jiwa Optimistis Bisnis Untilink Bakal Membaik Tahun Ini
Bila merujuk pada data kinerja unaudited 2023, produksi premi kami di kontribusikan utamanya secara berurutan adalah dari Class of Business (CoB) Fire & Property, Misceleneous dan Enggineering. Di mana CoB Fire & Property mendominasi dengan pencatatan (unaudited) sekitar Rp 2,7 triliun,” ujarnya kepada KONTAN, Senin (26/2).
Tatang mengungkapkan, memang kinerja premi Tugu Insurance konsisten pada tren yang positif, di mana pada kuartal III-2023 lalu, premi bruto secara konsolidasian Tugu naik sebesar 15% yoy menjadi Rp 5,45 triliun.
“Jika merujuk pada proyeksi industri maupun hasil kinerja di 2023, maka kami optimistis untuk menargetkan adanya pertumbuhan produksi premi di tahun 2024 ini,” tandasnya.
PT Asuransi Simas Insurtech (Simas Insurtech) juga punya kinerja premi yang cukup signifikan, di mana premi bruto tercatat mencapai Rp 2,2 triliun di tahun 2023. Di awal tahun performa anak usaha PT Asuransi Sinar Mas ini juga cukup kemilau.
Direktur Utama Simas Insurtech Teguh Aria Djana menyatakan perusahaan mencatat premi bruto mengalami kenaikan sebesar 20% yoy menjadi Rp 200 miliar pada Januari 2024.
“(Penopang kinerja premi) segmen asuransi kredit dengan fintech dengan premi sekitar Rp 70 miliar,” tuturnya kepada KONTAN.
Teguh menyebutkan, di tahun 2024 Simas Insurtech optimistis kinerja premi bakal terus terdongkrak, di mana pihaknya menargetkan premi bisa naik sebesar 13,64% yoy menjadi Rp 2,5 triliun.
“Tahun ini target (premi) Rp 2.5 triliun, strateginya menambah partnership dengan e-Commerce dan fintech,” terangnya.
Baca Juga: IFG Life Bukukan Premi Unitlink Sebesar Rp 59 Miliar di Tahun Lalu
Lebih lanjut, Teguh menambahkan, di tahun ini Simas Insurtech tengah melakukan beberapa perubahan pada aplikasi mobile dan juga beberapa produk baru.
“Tahun ini kami akan melakukan beberapa perubahan untuk aplikasi mobile dan beberapa produk baru juga tapi saat ini masih dalam pengajuan ke OJK,” tandasnya.
Sementara itu, PT Asuransi Bintang Tbk (ASBI) mencatat pendapatan premi meningkat 10,9% yoy menjadi Rp 50,3 miliar di Januari 2024. Disinyalir ini berkat perusahaan menjalankan ketentuan Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS17)
Presiden Direktur Asuransi Bintang HSM Widodo mengatakan kinerja positif itu datang dari semua segmen asuransi. Di mana peningkatan tersebut terjadi dengan margin yang baik tercermin dari hasil Contractual Service Margin (CSM) IFRS17 bulan Januari 2024 menunjukkan peningkatan margin dari bisnis baru sebesar 59%.
“Di 2024 kita maintain (menjaga) target premi, tapi meningkatkan target margin CSM, sekitar 15%,” imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News