Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT BNI Asset Management (BNI AM) mencatatkan pendapatan dana kelolaan sebesar Rp 8,5 triliun pada semester I tahun ini. Pendapatan dana kelolaan BNI AM meningkat sebesar 23% bila dibandingkan dengan total dana kelolaan pada akhir tahun lalu yang mencapai Rp 6,9 triliun.
Senior Fund Manager BNI AM, Hanif Mantiq mengatakan peningkatan dana kelolaan di semester I tersebut didukung oleh bagusnya penjualan produk baru. Produk-produk baru tersebut seperti reksadana saham yang baru diluncurkan pada April lalu, reksadana proteksi dan reksadana pasar uang dollar Amerika.
"Dua rekasadana baru penjualannya cukup bagus yaitu reksadana USD money market dan proteksi. Reksadana USD money market bahkan bisa mengumpulkan US$ 45 juta dollar di semester I," ujar Hanif pada KONTAN Senin (11/8).
Selain karena penjualan produk reksadana baru yang cukup cemerlang, Hanif juga menyebut faktor ekonomi Indonesia yang bagus mendukung meningkatnya jumlah investor yang membeli reksadana. Kondisi ekonomi yang bagus tersebut tercermin dari adanya inflasi tahunan yang menurun dari Desember (yoy) sebesar 18,8% menjadi 14,3% pada Juni (yoy). Cadangan devisa juga mengalami kenaikan dan diikuti dengan penguatan rupiah yang terjadi hingga akhir Juli.
"Pasar saham dan obligasi juga cukup bagus. Bahkan pada bulan Juli saja tercatat ada pembelian asing sebesar Rp 13 triliun di pasar saham. Di pasar obligasi terdapat kepemilikan asing yang naik menjadi Rp 6 triliun. Ini semua mendukung pengelolaan reksadana," ujar Hanif.
Dengan kondisi ekonomi yang bagus tersebut, Hanif yakin pihaknya bisa mencapai target perusahaan sebesar Rp 9 triliun hingga akhir tahun. Bahkan Hanif optimis pihaknya bisa memperoleh dana kelolaan melebihi target yang diterapkan oleh pemegang saham. "Kondisi makro ekonomi kita bagus, seperti inflasi yang menurun," ujar Hanif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News