Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja investasi asuransi jiwa di awal paruh kedua 2018 masih berda dalam teritori negatif. Meski di sisi lain menunjukan perbaikan dibanding posisi pada akhir semester pertama.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pada bulan Juli 2018, hasil investasi asuransi jiwa masih jeblok yakni mencapai minus Rp 3,52 triliun. Meski begitu, capaian pada bulan Juli menunjukan perbaikan dibanding bulan sebelumnya yang minus Rp 7,5 triliun.
Tapi bila dibandingkan periode yang sama di tahun lalu, kinerja investasi di sektor industri ini masih redup. Pasalnya pada Juli tahun lalu, hasil investasi yang diperoleh masih bisa menembus Rp 18 triliun.
Ketua Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Hendrisman Rahim mengakui masih negatifnya hasil investasi tak lepas dari kondisi pasar modal di 2018 ini yang belum terlalu baik. Khususnya untuk instrumen berbasis ekuitas.
Sementra sejumlah instrumen tersebut masih merupakan langganan tempat berinvestasi dari para pelaku usaha. Alhasil mau tak mau kinerja investasi pun turut tergerus. Meski demikian, ia menilai lamban laut kondisi pasar modal mulai menunjukan tren yang lebih stabil. Dus, hasil investasi juga ikut menunjukan perbaikan.
Ditambah lagi beberapa instrumen investasi memberikan peningkatan imbal dibanding tahun lalu. Misalnya saja dari tren kenaikan bunga deposito seiring dengan langkah bank sentral yang mengerek bunga acuan.
Melihat tren saat ini, ia optimis tren penguatan pasar modal pun bisa terus berlanjut di sisa tahun ini. "Sehingga hasil investasi pun akan terus meningkat dibanding semester pertama dan di akhir tahun hasilnya akan positif," kata dia, belum lama ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News